| 0 comments ]

ABSTRACT
It has been proven that national economic growth which is originally expected to improve people welfare, to balance the gaps of income, to alleviate poverty and to keep the environmental stability could not accomplish the goal of economic development. The objectives of this research are: (1) to analyze the impact of national economic growth on greenhouse gases formation, especially on emission of carbon, sulphur and nitrogen, (2) to analyze the impact of greenhouse gases emission which is formed by economic activities as consequences of national economic growth on the capacity of economic sectors, especially in declining capacity on output, income, value added and employment. To prove those main objectives, the national Input-Output analysis is used in this research. The data used in this research are input-output transaction matrix year 1980, 1985, 1990, 1995 and 2000 which is published by Statistical Center Agency (BPS). Input-Output data analysis showed that with 4.24% of economic growth scenario formed carbon, sulphur, and nitrogen each equal to 3,276.6 kilo ton, 44.2 kilo ton, and 79.9 kilo ton respectively. By internalizing the price of carbon Rp 190,000 per mt, they would decline the capacity of economic sectors, such as Rp 1.4 triliun of output, Rp 187.9 biliun of income, Rp 657.2 biliun of value added and 33.728 persons of employment respectively. In conclusion, economic growth has caused the greenhouse gaseous formation, and has implication on cost of externalities on environment.
Furthermore, the policies to compensate the recovery of environmental degradation are needed through some instruments of policies, such as command-and-control, and basedmarket-
policies in Indonesia.
Keywords: Impact, Economic Growth, Greenhouse Gases, Capacity,Decline, Economical Sectors.
+/- Download Here

tinyurl.com/yk5wxy6

Read more >>

| 1 comments ]

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis dampak investasi sumberdaya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan in Indonesia. Analisis menggunakan kombinasi model Komputasi Keseimbangan umum dan metode Foster-Greer-Thorbecke. Investasi sumberdaya manusia diwakili oleh pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa investasi sumberdaya manusia mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan rumahtangga. Indeks rasio kemiskinan, indeks kesenjangan dan indeks intensitas kemiskinan juga menurun, kecuali untuk rumahtangga bukan angkatan kerja di kota. Investasi sumberdaya manusia untuk pendidikan memberi manfaat lebih besar bagi rumahtangga perdesaan dibandingkan dengan rumahtangga perkotaan, terutama untuk rumahtangga buruh pertanian dan pengusaha pertanian di perdesaan, sedangkan investasi kesehatan memberi manfaat lebih besar bagi rumahtangga bukan pertanian golongan atas di kota.
Kata Kunci: Model Komputasi Keseimbangan Umum, Foster-Greer-Thorbecke, Investasi Sumberdaya Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan
+/- Download Here

tinyurl.com/y9ckofg

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat pesat sebelum krisis moneter menyebabkan terlenanya para pelaku ekonomi dan institusi pemegang kebijakan. Kesusksesan ini menimbulkan suatu optimisme yang berlebihan dan di pihak lain terjadi keteledoran yang ditunjukkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi dari pelaku tanpa pengawasan dan lepas kendali.
Ketika terjadi devaluasi terhadap ”bath” mata uang Thailand pada Juli 1997, maka mata uang Indonesia terkena imbasnya sehingga terjadilah krisis moneter di Indonesia yang meruntuhkan bangunan modern dalam tubuh ekonomi bangsa. Untuk mengatasinya, pemerintah mengambil tindakantindakan penyehatan, seperti injeksi modal, upaya-upaya rekapitalisasi, restrukturisasi perbankan dan korporasi-korporasi. Tindakan penyehatan ini ternyata tidak mampu mengatasi krisis moneter. Sektor finansial dan korporasi masih tetap terpuruk. Namun, akibat-akibat negatif ini dihadapi rakyat banyak dengan suatu resistensi dan kreativitas ekonomi yang militan dalam suatu komunitas ekonomi rakyat.
Sektor tradisional yang selama ini dianggap sebagai sektor yang tidak penting/prioritas dan dianggap sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi, ternyata dapat berperan sebagai pengganti dari peranan sektor modern yang ambruk itu. Berdasarkan hasil kajian sejumlah pakar ekonomi dapat dirumuskan strategi pemberdayaan ekonomi rakyat dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia melalui (1) mengembangkan ekonomi rakyat berlandaskan sistem ekonomi Pancasila; (2) melakukan pendekatan institusional dalam hal ini pemerintah dan parlemen menciptakan iklim usaha yang kondusif, kepastian hukum, akses permodalan, teknologi, dan akses pasar; (3) membangun sinergi yang saling menguntungkan antara ekonomi rakyat dengan swasta nasional (korporasi-korporasi besar dan maju) dalam hal permodalan, teknologi, pemasaran, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Kata kunci : ekonomi rakyat
+/- Download Here

tinyurl.com/yekhm3k

Read more >>

| 0 comments ]

Kata Kunci : Semangat Kerja, Disiplin Kerja, Produktivitas Karyawan
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya untuk meningkatkan produktivitas kerja perlu didukung dengan adanya semangat kerja dan disiplin kerja. Namun, kebenaran argumen ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah pengaruh semangat dan disiplin kerja terhadap produktifitas kerja karyawan pada Kantor PDAM Kabupaten Kudus ? (2) Seberapa besar pengaruh semangat kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada Kantor PDAM Kabupaten Kudus ? yang nantinya selain berguna bagi peneliti juga diharapkan akan berguna juga bagi karyawan Kantor PDAM Kabupaten Kudus dalam melaksanakan pekerjaannya dalam usaha menumbuhkan semangat kerja dan disiplin kerja dari sudut produktifitas kerja.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor PDAM yang berjumlah 92 karyawan. Karena penelitian ini merupakan penelitian populasi, maka dalam hal ini tidak memakai sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel semangat kerja (X1) yang terdiri dari presensi, tanggung jawab, kerjasama, hubungan yang harmonis, kegairahan kerja dandisiplin kerja (X2) yang terdiri dari ketepatan waktu, mampu memanfaatkan dan menggunakan perlengkapan dengan baik, menghasilkan pekerjaan yang memuaskan, mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan, memiliki tanggung jawab yang tinggi. Sedangkan variabel produktifitas kerja (Y) terdiri dari sub variabel yaitu hasil kerja dan kualitas. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputasi program SPSS dan dianalisis dengan tehnik regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa t1 = 7,026, dan t2 = 4,977 sedangkan ttabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 89 pada taraf signifikansi 5% =1,99. Sehingga dapat diketahui bahwa t1 dan t2 > ttabel maka hipotesis diterima. Adapun besarnya koefisien diterminasi (r2) diperoleh 71,2 % sedangkan sisanya 28,8 % yang merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa semangat kerja dan disiplin kerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Kudus merupakan faktor yang sangat penting bagi peningkatan produktivitas kerja secara maksimal. Peneliti menyarankan agar membina hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan. Hal ini diperlukan agar dalam pelaksanaan tugas antara atasan dan bawahan ada rasa kerja sama dan unsur kekeluargaan. Perlu adanya peningkatan rasa percaya diri pada seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal antara kualitas dan kuantitasnya. Perlu membina hubungan kerja sama antar pegawai dalam pelaksanaan tugas sehingga tidak ada rasa iri dan rasa individual. Dengan demikian tugas yang diberikan dapat terselesaikan dengan rasa senang hati sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
+/- Download Here

http://adf.ly/4odjR

Read more >>

| 0 comments ]

“Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Heads-Together) Dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007”.

Pembelajaran yang biasa diterapkan selama ini menggunakan metode ekspositori, di mana pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif, dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan yang berakibat kurangnya minat belajar. Minat belajar akan tumbuh dan terpelihara apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik melalui variasi model maupun media pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai maka guru pelajaran matematika perlu memilih model pembelajaran yang tepat, salah satu model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered-Heads-Together) dengan pemanfaatan LKS. Pembelajaran kooperatif NHT akan menciptakan lingkungan belajar kooperatif dalam kelompok kecil yang menekankan keterlibatan total siswa dalam pembelajaran, sehingga akan meningkatkan pemahaman siswa. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media LKS lebih efektif daripada menggunakan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media LKS lebih efektif daripada menggunakan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan Bangun ruang sisi datar (Kubus dan Balok) siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP 6 Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cara random sampling diambil sampel sebanyak 2 kelas yaitu siswa kelas VIIIF sebagai kelompok eksperimen yang dikenai model pembelajaran kooperatif NHT dan siswa kelas VIIIH sebagai kelompok kontrol yang dikenai metode pembelajaran ekspositori. Pada akhir pembelajaran kedua kelas sampel diberi tes akhir dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi dan tes. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data hasil tes dari kedua kelompok tersebut diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan homogen. Pengujian hipotesis digunakan uji t, dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 3,57 sedangkan nilai ttabel = 1.66, oleh karena itu thitung > ttabel maka Ho ditolak dan hipotesis diterima. Jadi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media LKS lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok)untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Disarankan guru dapat terus mengembangkan pembelajaran kooperatif NHT dan menerapkan pada materi lain.
+/- Download Here

tinyurl.com/y8voov7

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
One of effort to be company able to face the emulation is by creating and maintaining customer especially loyal customer because they represent the opportunity get the new customer and the end recurring purchasing will be able to improve the sale and able to maintain the position which either in marketing.
This research aim to know the factors determining customer loyalty to brand of Teh Botol Sosro and variable deputizing every factor determining customer loyalty to brand of Teh Botol Sosro. This Research started from date of 23 February 2005 up to 21 March 2005. This Research location selected by purposive in Denpasar town. Analysis used in this research as factor analysis that analysis which can be used to trace some factor from a number indicator or variable determining customer loyalty to brand of Teh Botol Sosro.
Result of analysis indicate that the factors determining customer loyalty to brand of Teh Botol Sosro there is 7 factor, that is performance, features, conformance to specification, reliability/durability, serviceability, perceived quality, and esthetics. While variable deputizing every factor determining customer loyalty to
brand of Teh Botol Sosro there is 15 variable, that is product hygiene, as according to food, and product benefit deputizing performance factor; company brand, feel the product, and size measure product deputizing features factor; security consume and quality of packaging deputizing conformance to specification factor; product perfection to consumer and product resilience to all kinds of weather deputizing reliability/durability factor; amenity obtain the product deputizing service factor; product price and company promotion deputizing perceived quality factor; aroma of product and product color deputizing esthetics factor.
Offer suggestion at company that is company can more selective again in useful life tidiness so that tidiness to consumer always good in a condition. Company also can make the sign of a period to going into effect bigger so that customer can know clearly what product which they buy still be competent or not to be consumed. Company reputation have to be able defended by remain to yield the quality product so that will generate belief in society.
Key words: Product,Customer Loyalty, Factor Analysis

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Kesuksesan dalam persaingan akan dapat dipenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997: 19). Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan memerlukan berbagai usaha agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Produk yang berkualitas dengan harga bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan, yang pada akhirnya akan dapat memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada pelanggan. Pelanggan kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan beragam karena pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan berupa barang maupun jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini penjual harus memberikan kualitas produk yang dapat diterima, karena bila tidak, pelanggan akan segera beralih kepada pesaing. Perusahaan perlu memantau lingkungannya yang terus berubah secara terus-menerus dan menyesuaikan strategi pemasarannya untuk menjawab tantangan dan peluang-peluang baru. Perkembangan lingkungan dapat menyebabkan perubahan pada kebutuhan dan keinginan seseorang. Demikian juga dengan berkembangnya produk minuman yang beredar di Bali termasuk minuman teh siap saji.
Teh merupakan minuman yang sangat popular dan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Menurut survei dari berbagai lembaga riset antara lain AC Nielsen, MARS dan SWA (Sinar Harapan, 2003), tahun 1999 hingga 2003 menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih dari 95%. Itu berarti minuman teh nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat. Besarnya daya konsumsi masyarakat terhadap minuman teh menyebabkan banyak perusahaan yang memproduksi minuman the dalam berbagai kemasan. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri yang

+/- Download Here

tinyurl.com/yky4z5d

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Bermula dari krisis keuangan Baht–Thailand, kemudian secara perlahan merambat ke negara-negara Asia Tenggara dan akhirnya menjadi krisis keuangan Indonesia yang dimulai minggu ketiga bulan Juli 1997. Krisis keuangan yang dialami kali ini menandakan bahwa ekonomi indonesia semakin terbuka dan terintegrasi dengan ekonomi dunia. Sebenarnya Indonesia menghadapi tiga jenis krisis yakni: (1) krisis nilai tukar, yang ditandai oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar, (2) krisis utang luar negeri yang besar
jumlahnya, yang dibuat oleh swasta dan pemerintah, dan (3) mungkin juga dihinggapi krisis menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap berbagai institusi ekonomi dan finansial. Untuk mengukur dampak krisis moneter terhadap ekonomi secara kuantitatif belum dapat dilakukan sekarang. Apa yang dapat dilakukan adalah memperkirakan dampaknya
terhadap ekonomi, khususnya terhadap sektor pertanian dan agribisnis. Untuk kebutuhan penelitian ini dikumpulkan data makro ekomoni masa lalu yang bersumber dari data sekender, diolah dan dianalisis. Karena penelitian ini secara khusus memperkirakan dampak krisis keuangan terhadap sektor pertanian, maka data di bidang pertanian dikumpulkan, diolah dan dianalisis lebih detil.
Hasil analisis menunjukkan bahwa krisis keuangan di Indonesia yang ditandai oleh melemahnya nilai rupiah terhadap dollar AS. berdampak terhadap sektor pertanian/agribisnis.
Namun intensitas dampaknya tergantung pada: (1) sumber perolehan bahan baku (dalam atau luar negeri), (2) struktur pemasaran output (dalam atau luar negeri), dan (3) struktur permodalan, equity dan portofolio usaha agribisnis tersebut. Ditinjau dari struktur pembiayaan dan penerimaan, maka porsi impor input dan ekspor output dalam sektor pertanian akan secara segnifikan berpengaruh terhadap kinerja sektor pertanian.
Bagi perusahaan pertanian dan agribusiness yang menggunakan bahan bakun dari dalam negeri, gejolak keuangan mungkin tidak berpengaruh demikian besar, dan apabila sebagian besar output diekspor, maka akan memiliki dampak positif. Namun apabila perusahaan agribisnis bersangkutan mengunakan baku dari luar negeri (kapas misalnya), maka implikasi gejolak keuangan akan berpengaruh terhadap struktur biaya (meningkatkan biaya
per unit input dan output) yang lebih besar. Apabila pasarnya dalam negeri, maka akan
semakin suram. Dalam kondisi ini, gejolak keuangan berpengaruh negatif terhadap kinerja
agribisnis bersangkutan.
Akibat krisis keuangan sekarang, sangat perlu diadakan suatu evaluasi kembali untuk menghitung rate of return investment (ROI) di sektor pertanian. Pada masa lalu ROI di sektor pertanian hanya berkisar 15 persen. Tidaklah mustahil kalau krisis ini membuat sektor pertanian rakyat semakin tidak menarik bagi investor.
Kata Kunci: Krisis Keuangan, Dampak Ekonomi, Sektor Pertanian dan Agribisnis.
+/- Download Here

tinyurl.com/ygdtxle

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
Avian Influenza (AI) is poultry infectious disease and can cause dead. Apart from that, as a whole, AI has significant socio-economic impacts on poultry industry. In general, this particular study aims to observe economic impact of AI towards performance of poultry industry in Central Java Province. Economic impact caused by AI towards poultry industry varies from region and from the type of poultry. The most suffer was experienced by quail and layers farms, while impact on broilers relatively small. Integrated type of farms suffered more compared to independent farms that spread out with a better natural barrier. On breeding farms, AI had reduced DOC production to 40 percent and also reduced DOC selling price far below break even point (BEP). On feed industries, 14, 58 percent reduction on production was occurred, however, it does not have impact on feed selling. Meanwhile, economic impact of AI towards chicken slaughtering house, broiler middlemen and retailers reduced by 40, 80 and 33 – 50 percent respectively and it has impact on temporary selling price. Economic impact
of AI towards egg middlemen and egg retailers also decreased by 66, 67 and 53 percent respectively, however it did not influence egg selling price. Relevant policy implications are: (1) implements early detection; (2) applies quick and accurate data monitoring; (3) implement tight bio-security; (4) recovery policies at the farm level, with compensation and low interest rate credit supports.
Key words: Avian Influenza (AI), economic impact, poultry industry

PENDAHULUAN
Flu burung (Avian Influenza) yang kemudian disingkat AI, merupakan penyakit unggas yang bersifat menular dan dapat berakibat mematikan. Menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia, Office International des Epizaoties (OIE), yang disebabkan oleh virus influenza tipe A Subtipe H5 dan H7, termasuk pada keluarga Orthomyxoviridal. Bahaya penyakit ini antara lain adalah : (1) Dapat menular sesama unggas (ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, burung puyuh, itik, entok, burung dara, serta unggas lain); (2) Penyakit ini diidentifikasi juga menular pada ternak babi; dan (3) Bahkan dapat menular pada manusia. Secara ekonomi AI berdampak pada menurunnya kinerja industri perunggasan secara keseluruhan.
+/- Download Here

tinyurl.com/yeakz2t

Read more >>

| 0 comments ]

Sistem biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Cost System = ABC System), pertama kali menelusuri biaya aktifitas dan kemudian ke produk. Oleh sebab itu ABC merupakan proses dua tahap, tetapi pada tahap pertama menelusuri biaya overhead ke aktifitas bukan ke unit organisasi seperti pabrik dan departemen. Tahap kedua yaitu pembebanan biaya produk dengan menekankan pada penelusuran langsung dan penelusuran penggerak.
Perbedaan utama dari metode tradisional dengan ABC adalah pada sifat dan jumlah penggerak biaya yang digunakan. ABC menggunakan biaya aktifitas berdasarkan unit maupun nonunit. Kalkulasi biaya ABC menghasilkan biaya produk yang semakin akurat.
Dari perspektif manajerial, sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya produk yang akurat, tetapi juga menyediakan informasi tentang biaya dan kinerja dari aktifitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain produk.
1. Tahap Pertama
Tahap pertama dari sistem ANC adalah mengidentifikasi aktifitas, biaya dikaitkan dengan masing-masing aktifitas, dan aktifitas serta biaya yang berkaitan dibagi kedalam kumpulan yang sejenis. Suatu perusahaan kemungkinan mempunyai beratus-ratus aktifitas yang berbeda, perusahaan menentukan driver aktifitas yang berkaitan dengan setiap aktifitas dan menghitung masing-masing tarif overhead, sehingga menghasilkan ratusan tarif overhead.
+/- Download Here

tinyurl.com/yegrxrp

Read more >>

| 0 comments ]

Teori akuntansi telah diartikan sebagai “ logical reasioning in the form of a set of broad principles that (1) provide a general frame of reference by wich ac-counting practice can be evaluate and (2) guide the development of new prac-tices and procedures.1 Perkembangan lingkungan usaha yang semakin kompleks, berdampak pada semakin
kompleksnya transaksi usaha. Seorang akuntan harus mampu menganalisis transaksitransaksi
tersebut dan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan akuntansi dan pelaporannya. Selanjutnya seorang akuntan harus mampu menganalisis masalahmasalah akuntansi dan pelaporan agar dapat berpartisipasi dan bertanggung jawab pada pengembang-an standar akuntansi dan pelaporannya.
Peragaan 1 menyatakan struktur teori akuntansi keuangan yang akan dibahas dalam tulisan ini. Akuntansi dan pelaporan keuangan dilahirkan dan berkembang di tengahtengah lingkungan ekonomi (economic environment). Kelahiran dan perkembangannya secara signifikan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi itu sendiri.
Dengan demikian, teori akuntansi dan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh lingkungan akuntansi dan pelaporan keuangan dimana dimana mereka berada berada. Objektivitas Laporan Keuangan (Financial reporting objec-tive) berfokus pada penyajian informasi yang berguna bagi pemakai laporan keuangan dan terletak pada level pertama dalam struktur, muncul dari pengaruh lingkungan. Karakteristik informasi akuntansi yang bermanfaat, yang disebut de-ngan qualitative characteristic (karakteristik mutu), berada pada level beri-kutny33a dari sruktur teori akuntansi dan menyediakan dasar pemilihan diantara berbagai alternatif akuntansi dan pelaporan untuk mencapai tujuannya.
+/- Download Here

tinyurl.com/yeh3jpv

Read more >>

| 1 comments ]

Kata Kunci : Motivasi, Disiplin, Efektivitas Kerja
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung efektivitas kerja, karena motivasi adalah keadaan intern diri seseorang yang mengaktifkan dan mengarahkan tingkah lakunya kepada sasaran tertentu. Adanya motivasi kerja yang terdapat dalam diri pegawai yang disertai oleh disiplin kerja yang baik merupakan dua aspek yang sangat diharapkan oleh instansi. Efektivitas kerja di sini tidak akan dapat meningkat tanpa adanya motivasi kerja yang tinggi untuk melakukan pekerjaan dengan optimal tanpa ada tekanan dan paksaan dari orang lain yang diimbangi oleh disiplin yang tinggi. Melihat pentingnya motivasi dan disiplin kerja bagi para pegawai, maka dalam hal ini kantor Pengadilan Negeri Kota Tegal juga perlu memperhatikan hal tersebut agar dapat meningkatkan efektivitas kerja para pegawainya. Dimana kantor tersebut masih ada kesenjangan yang terjadi, misalnya pegawai yang sering datang terlambat. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi dan disiplin kerja pegawai, bagaimanakah efektivitas kerja pegawai kantor pengadilan Negeri Kota Tegal, adakah pengaruh motivasi terhadap efektivitas kerja pegawai, dan adakah pengaruh disiplin terhadap efektivitas kerja pegawai serta adakah pengaruh motivasi dan disiplin terhadap efektivitas kerja pegawai kantor Pengadilan Negeri Kota Tegal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi dan disiplin kerja yang ada di kantor Pengadilan Negeri Kota Tegal, mengetahui efektivitas kerja di kantor tersebut, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi terhadap efektivitas kerja pegawai, mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin terhadap efektivitas kerja pegawai, dan mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi dan disiplin terhadap efektivitas kerja pegawai kantor Pengadilan Negeri Kota Tegal.
Populasi penelitian ini adalah semua pegawai kantor Pengadilan Negeri Kota Tegal yang berjumlah 37 orang. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena anggota populasi sekaligus menjadi anggota sampel, dimana jumlah populasi kurang dari 100. Variabel dalam penelitian ini meliputi motivasi kerja dan disiplin kerja sebagai variabel bebas serta efektivitas kerja sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan metode dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan teknik analisi regresi berganda dengan menggunakan program statistik SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai kantor Pengadilan Negeri Kota Tegal termasuk kategori tinggi dengan bobot persentase skor 71,00%, disiplin kerja pegawai termasuk kategori tinggi dengan bobot persentase skor 78,00% dan efektivitas kerja pegawai termasuk kategori tinggi pula dengan persentase skor 75,39%. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan regresi :Y= 3,332 + 0,292X ˆ 1 + 0,278X2. Hasil uji parsial dengan uji t memperoleh thitung untuk variabel motivasi kerja sebesar 3,208 dengan signifikansi 0,003 < hitung =" 28,224" +/- Download Here

Bertolak dari hasil penelitian di mana motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut: pihak pimpinan hendaknya memberikan perhatian serius dan solusi terutama pada aspek pemenuhan kebutuhan fisiologis pegawai agar motivasi kerja pegawai dapat dipertahankan dan tetap berusaha untuk meningkatkannya ke arah yang lebih baik. Dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis berupa gaji yang memadai, maka karyawan akan dapat bekerja secara efektif tanpa ada kekhawatiran. tinyurl.com/yzk782m

Read more >>

| 0 comments ]

Latar Belakang Masalah
Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga akan menjadi batu sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Jika bangsa Indonesia ingin berkiprah dalam percaturan global, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menata sumber daya manusia, baik dari aspek intelektual, spiritual, kreativitas, moral, maupun tanggung jawab.
Penataan sumber daya tersebut perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi (Mulyasa 2004: 4). Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa tentang pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan.
Sardiman (2005: 125) mengemukakan guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus
+/- Download Here

tinyurl.com/yadcgn3

Read more >>

| 0 comments ]

Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Semangat Kerja pegawai, Kepuasan Masyarakat
Kepuasan masyarakat dipengaruhi oleh faktor seperti kualitas pelayanan, semangat kerja pegawai, motivasi kerja, lingkungan kerja dan sebagainya. Dalam penelitian ini akan dibahas pengaruh antara kualitas pelayanan dan semangat kerja pegawai terhadap kepuasan masyarakat Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Adakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat yang dilayani pada Kantor Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang ? (2) Adakah pengaruh semangat kerja pegawai terhadap kepuasan masyarakat yang dilayani pada Kantor Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang ?(3) Adakah pengaruh kualitas pelayanan dan semangat kerja pegawai terhadap kepuasan masyarakat yang dilayani pada Kantor Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang ?
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan masyarakat yang datang ke Kantor Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang untuk mendapatkan pelayanan umum selama satu bulan yang berjumlah 500 orang. Besarnya sampel yang diambil adalah 10% dari jumlah populasi, yaitu 50 orang. Ada tiga variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu (1) kualitas pelayanan (2) semangat kerja pegawai (3) kepuasan masyarakat. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Metode analisis yang dipergunakan yaitu analisis linier berganda dengan menggunakan SPSS for windows release 11.
Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai F test adalah 3,289 > 3,190. Dengan demikian hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel kualitas pelayanan dan semangat kerja pegawai secara bersama-sama terhadap kepuasan masyarakat dapat diterima. Adapun besarnya koefisien determinasi variabel secara simultan (R2) diperoleh 63,8%, sedangkan sisanya sebesar 36.2% yang merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kualitas pelayanan dan semangat kerja pegawai dapat menyebabkan kepuasan masyarakat. Semangat kerja memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan dengan kualitas pelayanan. saran yang
diberikan dalam penelitian ini adalah (1) Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang lebih kecil dibandingkan dengan semangat kerja pegawai, sehingga kantor Kecamatan Rembang perlu meningkatkan kualitas pelayanannya agar masyarakat yang dilayani lebih terpuaskan (2) Mengingat bahwa semangat kerja pegawai sangat dominan dalam mempengaruhi kepuasan masyarakat, maka untuk masa yang akan datang kantor Kecamatan Rembang perlu mempertahankan semangat kerja pegawainya agar kepuasan masyarakat yang dilayani tetap terjaga.
+/- Download Here

tinyurl.com/y8hxbva

Read more >>

| 0 comments ]

Kata kunci : Implementasi KBK pada pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran ekonomi kelas X
Gambaran secara lebih jelas mengenai implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam mata pelajaran Ekonomi di kelas satu SMA Negeri 12 Semarang dapat dijelaskan melalui kegiatan penelitian yang dilakukan secara bertahap agar memperoleh jawaban yang akurat.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) media apa yang sering digunakan oleh guru (2) Metode apa yang digunakan guru dalam mengajar (3) Indikator apa yang digunakan untuk mencapai tujuan (4) apakah materi yang dikembangkan sudah sesuai dengan KBK (5) Bagaimana analisis materi yang digunakan (6) Bagaimana hubungan komunikasi antara guru dan siswa (7) Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksaaan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi kelas X Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan beberapa siswa kelas satu SMA Negeri 12 Semarang .Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Sedangkan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam implementasi Kurikum Berbasis Kompetensi (KBK) mata pelajaran Ekonomi di kelas X Sekolah menengah Atas Negeri 12 Semarang menemui beberapa kendala dan kesulitan terutama dalam proses pembelajaran. Meskipun demikian KBK membawa perubahan yang cukup berarti. Berbagai perubahan tersebut meliputi beberapa komponen dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa didalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi khususnya pada siswa kelas X SMA Negeri 12 Semarang, membawa perubahan sehingga dengan Implementasi KBK tersebut diharapkan akan mampu membawa peserta didik untuk dapat mengetahui kemampuan, minat dan bakatnya (kompetensi) agar menjadi manusia yang berkualitas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru maupun siswa serta berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan KBK, yang kemudian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi yang akurat, serta sebagai pedoman maupun dasar dalam pengambilan berbagai langkah penting dalam melaksanakan KBM yang sesuai dengan konsep KBK. Sehingga pelaksanaan KBK dapat berhasil dengan lebih baik dimasa yang akan datang.
+/- Download Here

tinyurl.com/yakgftr

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang sistem penilaian kinerja karyawan yang dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo, khususnya Sub Dinas Pengairan untuk karyawan level bawah (karyawan kontrak). Selama ini pemberian insentif di Sub Dinas tersebut tidak didasarkan atas kinerja karyawan tetapi atas dasar kebersamaan/ gotong royong. Untuk meningkatkannya dirancang sistem penilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi, khususnya kompetensi Spencer. Dimensi penilaian Spencer diintegrasikan dengan DP3 dan Competencies for Executive Leadership Development. Kriteria diolah dengan Software Expert Choice. Hasilnya bobot kemampuan karyawan kontrak terbagi atas: kemampuan manajerial (0.200) dan kemampuan teknik (0.800). Kemampuan manajerial terdiri dari: disiplin (0.318), melayani (0.289), berprestasi (0.151), proaktif (0.140), dan komitmen pada organisasi (0.102). Sedangkan kemampuan teknis terdiri dari: memimpin (0.500) dan kerjasama (0.500). Dari penelitian tersebut sistem insentif yang tepat adalah sistem insentif pembagian laba, dimana insentif yang diterima berdasarkan pada peningkatan kinerja karyawan.
Kata kunci: penilaian kinerja karyawan, kompetensi, insentif, analytical hierarchy process.
+/- Download Here

tinyurl.com/yhfpf49

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Untuk menghadapi persaingan, umumnya kalangan industri terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja. Dalam upaya peningkatan kinerja organisasi, keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan setiap individu yang ada dalam organisasi merupakan hal yang penting. Penelitian di sebuah perusahaan minyak dan gas bumi ini bertujuan untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu dengan menggunakan pendekatan Total Performance Scorecard. Pendekatan ini mempunyai kekhasan yaitu menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu yang tergambar dalam hubungan antara Organizational Balanced Scorecard, Scorecard Section dan rencana kinerja individu. Hubungan tersebut dapat menjadi rancangan strategi yang terintegrasi bagi perusahaan, yang dalam perumusannya melibatkan pihak departemen, seksi, serta seluruh karyawan yang berada didalamnya. Hal ini dapat meningkatkan kepastian bahwa para karyawan mengerti dan mendukung tujuan dari departemen dan seksi tempatnya bekerja, dimana mereka ikut terlibat dalam proses pembuatan dan pelaksanaan strategi tersebut.
Kata kunci: Total Performance Scorecard (TPS), Organizational Balanced Scorecard (OBSC), Personal
Balanced Scorecard (PBSC).
+/- Download Here

tinyurl.com/yk5ska2

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Perkembangan anak meliputi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh lingkungan (interior) ruang belajar dan bermain di taman kanak-kanak (TK). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara teori dengan penerapan elemen-elemen interior ruang belajar dan bermain di TK Negeri Pembina Malang, serta menganalisa pengaruh elemen-elemen interior tersebut terhadap kognitif, afektif, dan psikomotorik anak didiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan elemenelemen interior ruang belajar dan bermain di TK Negeri Pembina Malang sesuai dengan teori maupun pedoman Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Elemen-elemen interior ruang belajar dan bermain berpengaruh terhadap kognitif (kreativitas), afektif (rasa senang), dan psikomotorik (aktivitas) anak didik.
Kata kunci : interior ruang belajar dan bermain, kognitif, afektif, dan psikomotorik.
+/- Download Here

tinyurl.com/yd29s2v

Read more >>

| 0 comments ]

Kata Kunci: EPS, Pertumbuhan Penjualan, Perubahan Harga Saham
Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain: kondisi fundamental perusahaan, hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, kurs valuta asing, dana asing di bursa, indeks harga saham, news and rumors, deviden, laba perusahaan, dan faktor lain. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada kondisi fundamental perusahaan saja. Jika dilihat dari pendekatan fundamental nilai suatu sekuritas akan sangat dipengaruhi oleh EPS dan pertumbuhan penjualan. Namun, kebenaran argumen ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana pengaruh EPS dan pertumbuhan
penjualan secara simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ?, (2) bagaimana pengaruh EPS dan pertumbuhan penjualan secara parsial terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ?. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui pengaruh EPS dan pertumbuhan penjualan secara simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ, dan (2) untuk mengetahui pengaruh EPS dan pertumbuhan penjualan secara parsial terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ.
Penelitian ini adalah penelitian populasi, artinya semua populasi yang ada dijadikan sebagai sampel. Populasi penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ pada tahun 2000 – 2003 yang berjumlah 19 perusahaan. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Earnings Per Share/EPS (X1), pertumbuhan penjualan (X2), dan perubahan harga saham (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis regresi dan evaluasi ekonometrik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi (R2) adalah 0,326 atau 32,6%. Sedangkan uji parsial menunjukkan bahwa EPS diperoleh t hitung 2,337 dengan signifikansi 0,033, hal ini berarti variabel EPS berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ. Pertumbuhan penjualan diperoleh t hitung 0,884 dengan signifikansi 0,390, hal ini berarti variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ. Tidak berpengaruhnya variabel pertumbuhan penjualan terhadap perubahan harga saham disebabkan karena laba yang diperoleh perusahaan tidak digunakan untuk pembagian deviden, melainkan digunakan untuk pengembangan usaha.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa secara simultan EPS dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ sebesar 0,326 atau 32,6%. Secara parsial EPS berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa maupun pihak lain khususnya para investor dan calon investor. Para investor dan calon investor diharapkan jangan hanya perpedoman
pada EPS saja dalam melakukan pembelian saham, tetapi juga harus memperhatikan faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham serta kondisi dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
+/- Download Here

tinyurl.com/ydqk23l

Read more >>

| 0 comments ]

Kata Kunci : Implementasi, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan dan membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Dalam memberikan respon terhadap hal tersebut, perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Sarana yang paling strategis bagi peningkatan Sumber Daya Manusia adalah pendidikan. Kekurangberhasilan upaya peningkatan kualitas pendidikan antara lain karena strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input-oriented dan pengelolaan pendidikan yang sentralistik dan macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Atas dasar itu sekolah perlu diberikan kepercayaan dan wewenang serta kesempatan untuk mengelola sendiri sesuai dengan kondisi obyektif di dalamnya dan sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah mengenai pendidikan
nasional dan desentralisasi, yaitu dengan menerapkan dan mengembangkan model manajemen yang disebut “School Based Management” atau Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Berdasarkan hasil observasi, permasalahan pelaksanaan MBS di SLTP N 2 klaten adalah kurangnya dana, sarana dan prasarana pendidikan dan kualitas SDM.
Dari permasalahan dapat dirumuskan masalah: 1) bagaimanakah pelaksanaan manajemen kurikulum dan program pengajaran, 2) bagaimanakah pelaksanaan manajemen siswa, 3) bagaimanakah pelaksanaan manajemen ketenagaan, 4) bagaimanakah pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan, 5) bagaimanakah pelaksanaan manajemen anggaran/biaya, 6) bagaimanakah pelaksanaan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, 7) bagaimanakah pelaksanaan manajemen layanan khusus dalam implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) di SLTP Negeri 2 Klaten.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) bagaimanakah pelaksanaan manajemen kurikulum dan program pengajaran, 2) bagaimanakah pelaksanaan manajemen siswa, 3) bagaimanakah pelaksanaan manajemen ketenagaan, 4) bagaimanakah pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan, 5) bagaimanakah pelaksanaan manajemen anggaran/biaya, 6) bagaimanakah pelaksanaan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, 7) bagaimanakah pelaksanaan manajemen layanan khusus dalam implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SLTP Negeri 2 Klaten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan semua guru SLTP di kecamatan Klaten Tengah yang berjumlah 150 orang guru. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket sebagai metode utama dan observasi, wawancara serta dokumen sebagai metode pelengkap. Ujicoba dilakukan diluar sampel untuk mengetahui kesahihan (valid) dan
keterandalan (reliabel) alat pengukur. Hasil uji coba dianalisis menggunakan analisis
butir dengan menggunakan rumus korelasi product-moment, pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha. Instrumen yang dipakai untuk penelitian berjumlah 60, dengan reliabilitas angket 0,975 dengan taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kurikulum dan program pengajaran baik, manajemen siswa baik, manajemen ketenagaan cukup, manajemen sarana dan prasarana pendidikan baik, manajemen anggaran/biaya baik, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat baik, manajemen layanan khusus baik. Jadi secara keseluruhan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SLTP Negeri 2 Klaten dikategorikan baik dengan persentase 80,19%. Hal ini berarti bahwa konsep manajemen berbasis sekolah sesuai dengan yang diharapkan yaitu untuk memperbaiki kinerja sekolah agar dapat mencapai tujuan secara optimal, efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan 1) Kepada guru untuk lebih memperdalam dan menguasai konsep manajemen berbasis sekolah serta harus berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. 2) Kepada kepala sekolah untuk memiliki perencanaan dan pandangan yang luas tentang sekolah dan pendidikan, melakukan fungsinya sebagai manajer sekolah dalam meningkatkan proses belajar mengajar serta melakukan tukar pikiran dan studi banding antar sekolah untuk menyerap kiat-kiat kepemimpinan dari kepala sekolah yang lain. 3) Kepada sekolah untuk mengidentifikasi dan menata ulang pengadaan sarana prasarana sekolah, dan harus lebih mengoptimalkan bentuk operasional husemas di bidang sarana akademik agar jumlah sarana yang tersedia (alat-alat dan media pengajaran seperti komputer) sesuai kebutuhan siswa.
+/- Download Here

tinyurl.com/y8duq26

Read more >>

| 0 comments ]

Masalah kurang gizi masih merupakan masalah pokok masyarakat dari dulu hingga saat ini dan berbagai faktor yang mendukung masalah ini sangat komplek. Dari data penelitian status gizi balita di wilayah Puskesmas Sekaran Gunungpati Semarang pada bulan Juni sampai Agustus 2005 diperoleh jumlah anak balita kurang energi protein (KEP) sebesar 9,82% dari 576 balita yaitu 57 anak balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kurang gizi pada balita KEP ringan dan sedang di wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang.
Desain penelitian ini adalah Cross-Sectional Study. Populasi adalah semua anak balita umur kurang dari 5 tahun di wilayah Puskesmas Sekaran. Jumlah sampel sebesar 98 balita. Sebagai kelompok KEP adalah 49 anak balita KEP ringan dan sedang, sedangkan kelompok normal adalah 49 anak balita bukan KEP. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden yaitu ibu balita, sedangkan data status gizi (BB/U) dilakukan dengan pengukuran antropometri. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square atau Kai-Kuadrat, untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini juga dilakukan penghitungan odd rasio (OR) atau resiko relatif pada faktor risiko positif terhadap faktor risiko negatif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan (X2 = 18,249, p = 0,000), tingkat konsumsi energi (X2 = 19,333, p = 0,000), tingkat konsumsi protein (X2 = 23,053, p = 0,000), pendidikan ibu (X2 = 8,727, p = 0,013), dan penyakit infeksi (X2 = 25,941, p = 0,000) dengan kurang gizi pada balita KEP ringan dan sedang. Tidak adanya hubungan antara pendapatan keluarga (X2 = 2,262, p = 0,133) dan jumlah anggota keluarga (X2 = 1,65, p = 0,685) dengan kurang gizi pada balita KEP ringan dan sedang. Nilai OR yang didapat dari konsumsi energi sebesar 6,9, konsumsi protein 6,9, penyakit infeksi 12,8, pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan 2,07, dan pendidikan ibu 2,3.
Disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kurang gizi pada anak balita KEP ringan dan sedang di wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang tahun 2005 yaitu tingkat konsumsi energi dan protein, tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan, pendidikan ibu dan penyakit infeksi yang diderita pada anak balita.. Disarankan agar ibu anak balita baik kelompok KEP maupun kelompok normal untuk lebih dalam memberikan makanan yang bergizi anak balitanya dan meningkatkan pengetahuan gizi dan kesehatan anak. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dengan mengikutkan faktor lain yang belum ditelita dengan sampel yang banyak dan ruang lingkup yang luas.
Kata Kunci : Kurang Gizi, KEP.
+/- Download Here

tinyurl.com/y8arbjq

Read more >>

| 1 comments ]

Kata Kunci : Media Gambar, Prestasi, Belajar
Prinsip pengajaran yang baik adalah jika proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep generalisasi dari bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata. Maksudnya, proses belajar mengajar dapat membawa perubahan pada diri anak dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari pemahaman yang bersifat umum menjadi khusus. Media pembelajaran dapat mermbantu menjelaskan bahan yang abstrak menjadi realistik.
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKPS/Sejarah pada pokok bahasa
peninggalan bangunan bersejarah pada siswa Kelas IV SDN Gisikdrono 04 Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang melalui penggunaan media gambar?.Tujuan yang akan diperoleh melalui penelitian ini adalah untuk menjelaskan upaya meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKPS/Sejarah pada pokok bahasan peninggalan bangunan bersejarah pada siswa kelas IV SDN Gisikdrono 04 Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang melalui penggunaan media gambar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Gisikdrono 04 Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut: Hasil belajar siswa pada siklus I adanya peningkatan dibandingkan sebelum pembelajaran dengan media gambar. Sebelum pembelajaran, hasil belajar siswa menunjukkan dari 42 orang siswa kelas IV, 30 orang (72%) siswa mendapatkan nilai di bawah 6, dan hanya 12 orang siswa (28%) yang mendapat diatas 6. Sesudah pembelajaran dilakukan hasilnya menjadi 15 orang siswa mendapatkan nilai di bawah 6, dan 27 orang mendapatkan nilai di atas 6. Keseluruhan rata-rata kelas menjadi 6,5; Sebelum diberi pembelajaran, hasil belajar siswa siswa pada siklus I dari 42 orang siswa kelas IV, 15 orang siswa mendapatkan nilai di bawah 6, dan 27 orang mendapatkan nilai di atas 6. Secara keseluruhan ratarata kelas menjadi 6,50. Sesudah siklus II dilakukan hasilnya menjadi 5 orang siswa mendapatkan nilai di bawah 6, dan 37 orang mendapatkan nilai di atas 6. Secara keseluruhan rata-rata kelas menjadi 7,50; Upaya guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media gambar atau foto. Saran sebagai berikut :
Guru dalam setiap pembelajaran sejarah yang dilakukannya perlu mempersiapkan media yang digunakan untuk menjadikan pembelajaran sejarah lebih mudah dipahami dan disenangi; Kepala sekolah perlu memfasilitasi ketersediaan media pembelajaran di sekolah.
+/- Download Here

Read more >>

| 0 comments ]

Zaman terus berubah sesuai dengan perkembangan budaya manusia telah menimbulkan terobosan baru. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan bergesernya nilai-nilai yang dianut masyarakat, semakin hilangnya batas-batas wilayah suatu negara, timbulnya masalah lingkungan dan tumbuhnya kesadaran lingkungan juga semakin banyak dan beraneka ragamnya jumlah barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Kebutuhan manusia juga terus berkembang seiring dengan berkembangnya budaya. Namun tuntutan untuk pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat tersebut yang juga semakin banyaknya serta beraneka ragamnya produk yang ada serta ditawarkan tidak lagi berbanding lurus dengan pendapatan konsumen. Pendapatan riil masyarakat pada
dasarnya dalam beberapa tahun terakhir ini tidak meningkat, kalaupun sebagian adayang mengalami peningkatan, percepatannya tidak seimbang atau kalah dengan tuntutan-tuntutan kebutuhan. Keadaan tersebut bukan saja menimbulkan kesulitan bagi masyarakat konsumen namun juga berpengaruh pada produsen yang mana timbulnya suatu persaingan yang semakin ketat atau meningkat. Untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang kondisi persaingannya terus meningkat maka suatu perusahaan harusdituntut dapat menguasai pasar dengan menggunakan produk yang telah dihasilkannya. Pasar yang dimaksud dalam hal ini adalah :
Gelanggang untuk pertukaran potensial. Pasar terdiri dari manusia yang (a) mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, (b) mempunyai daya beli, dan (c) mempunyai kesediaan untuk menggunakan daya belinya guna memenuhi kebutuhannya.
Dengan kemampuan menguasai suatu pasar yang ada, dapat memungkinkan suatu perusahaan memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasinya, pengembangan dan faktor lainnya. Untuk hal itu, perusahaan harus melakukan suatu konsolidasi yang mengarah ke dalam maupun keluar agar dapat mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang serta hambatan yang mungkin diketahui apabila perusahaan dapat memutuskan tugas manajemen yang berkompetisi di pasar. Hal ini berarti merupakan suatu tugas yang harus dilakukan manajemen pemasaran. Adapun yang dimaksud dengan manajemen pemasaran adalah :
Suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan dari pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelayanan organisasi.
Kalau diperhatikan kegiatan suatu manajemen pemasaran akan relatif lebih sulit dan
sangat vital bagi perusahaan.
+/- Download Here

http://adf.ly/4odmi

Read more >>

| 0 comments ]

Kata kunci: Kebangkrutan Bank, Z-Score dan Harga Saham.
Bank merupakan suatu badan usaha yang tujuannya menghasilkan keuntungan, maka pihak manajemen harus dapat melakukan pengendalian terhadap kegiatan operasional terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan analisis prediksi kebangkrutan. Kemudian prediksi kebangkrutan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui ataupun memberikan informasi tentang harga saham. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana prediksi kebangkrutan
perusahaan perbankan dan bagaimana pengaruhnya kebangkrutan bank terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediksi kebangkrutan perusahaan perbankan dan untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara kebangkrutan bank terhadap harga saham pada perusahaan perbankkan di Bursa Efek Jakarta.
Penelitian ini adalah termasuk penelitian populasi, yaitu ingin melihat dan meneliti semua populasi. Sedangkan populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta yang berjumlah 22 perusahaan. Data yang digunakan adalah laporan keuangan 22 perusahaan dan harga saham yang mendekati tanggal publikasi laporan keuangan. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah harga saham. Sedangkan variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah nilai Z-Score. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode analisis datanya adalah analisis rasio Altman Z-Score dan analisis statistik. Pengolahan data menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for windows versi 13.00. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa analisis rasio Altman Z-Score, pada tahun 2003 sampai tahun 2005 diperoleh nilai Z-Score yang masih rendah di bawah nilai 1,20 sehingga seluruh bank masuk dalam kategori bangkrut. Hanya satu bank yang pada tahun 2004 yang nilainya Altman Z-Score sebesar 1,83 itupun masih dalam kategori grey area. Sedangkan analisis regresi sederhana dengan SPSS versi 13.00, diperoleh model untuk memprediksi harga saham adalah persamaan Y = 0,024 + 0,208 X, Thitung= 4,182, koefisien determinasi R Square (R2) = 0,215.
Berdasarkan hasil analisis Altman Z-Score dapat disimpulkan dari tahun 2003 sampai 2005 seluruh perusahaan perbankan masuk dalam kategori bangkrut.
Dari analisis regresi sederhana, dapat disimpulkan bahwa nilai Z-Score Altman berpengaruh terhadap harga saham sebesar 21,50% sedangkan 78,50% dipengaruhi faktor lain. Bagi peneliti lain dapat dijadikan bahan referensi dan dapat dikembangkan dengan pelbagai disiplin ilmu pada kajian tentang prediksi kebangkrutan bank, sehinggga dapat ditemukan faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta.
+/- Download Here

tinyurl.com/ydnylya

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan efek frekuensi audit laporan keuangan historis pada kemampuan struktur pengendalian internal badan usaha di Denpasar. Penelitian ini juga dilakukan untuk memperoleh bukti empiris dari efek frekuensi audit laporan keuangan historis pada kemampuan struktur pengendalian internal tanpa memperhatikan variabel lain. Serangkaian uji statistik telah dilakukan dengan menggunakan analisis regresi tunggal, korelasi Pearson Product Moment analisis, dan F-Anova.
Hasilnya menunjukkan bahwa efek frekuensi audit laporan keuangan historis mempunyai pengaruh yang signifikan pada kemampuan struktur pengendalian internal. Selain itu, sebuah tes untuk variabel independen (X) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) dapat menjelaskan variasi perubahan variabel dependen (Y). Hasil tes ini R2 = 0.508, yang berarti bahwa variabel independen (X) dapat menjelaskan variasi perubahan variabel independen (Y) ke tingkat 50,8%. Sisanya, yang 49,2% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain dikecualikan dalam model ini.
Kata kunci: audit frekuensi, laporan keuangan historis, struktur pengendalian internal, badan usaha
+/- Download Here

tinyurl.com/yfgqnlx

Read more >>

| 0 comments ]

Kata Kunci: Pelaksanaan Komunikasi Organisasi, Lingkungan kerja, Pengembangan Pegawai, dan Semangat Kerja
Dalam bekerja, tentunya para pegawai akan selalu berkomunikasi satu sama lain baik dengan atasan, bawahan, maupun dengan rekan sejawat agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi. Hubungan yang harmonis antar pegawai akan meningkatkan semangat kerja pegawai. Selain itu pegawai juga membutuhkan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan yang membuat para pegawai merasa lebih betah bekerja sehingga diharapkan dapat meningkatkan semangat kerjanya. Pegawai merupakan sumber daya manusia sekaligus merupakan aset yang paling penting, yang apabila diberikan latihan dan pengembangan yang tepat akan mampu memberikan prestasi dengan lebih baik.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1) Adakah pengaruh pelaksanaan komunikasi organisasi, lingkungan kerja, dan pengembangan pegawai terhadap semangat kerja pegawai kantor Setda Kabupaten Grobogan? 2) jika ada pengaruh, seberapa besar pengaruh pelaksanaan komunikasi organisasi, lingkunngan kerja, dan pengembangan pegawai terhadap semangat kerja pegawai kantor setda kabupaten Grobogan?. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengeruh pelaksanaan komunikasi organisasi, lingkungan kerja, dan pengembangan pegawai terhadap semangat kerja pegawai kantor Setda Kabupaten Grobogan dan seberapa besar pengaruh pelaksanaan
komunikasi organisasi, lingkungan kerja, dan pengembangan pegawai terhadap semangat kerja pegawai kantor Setda Kabupaten Grobogan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Setda Kabupaten Grobogan yang berjumlah 229 orang dan sampel yang diambil sebesar 144 responden. Tehnik penarikan sampel yaitu random sampling. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah : pelaksanaan komunikasi organisasi (X1), lingkungkan kerja (X2), pengembangan pegawai (X3), dan semangat kerja (Y). Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode kuesioner dan metode dokumentasi. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunaka analisis deskriptif persentase dan regresi linier berganda. Setelah dianalisa dan dilakukan pengujian hipotesis dengan SPSS 11.0, diperoleh hasil Fhitung sebesar 124,289 pada taraf signifikansi 0,000 dan Ftabel sebesar 2,67 pada taraf signifikansi 0,05. dengan demikian Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa ada pengaruh yang nyata antara pelaksanaan komunikasi organisasi, lingkungan kerja, dan pengembangan pegawai terhadap semangat kerja pegawai. Besarnya pengaruh atau kontribusi yang diberiklan pelaksanaan komunikasi organisasi, lingkungan kerja, dan pengembangan pegawai adalah sebesar 0,727 atau 72,7% dan sisanya sebesar 27,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
Peneliti menyarankan agar kantor Setda Kabupaten Grobogan lebih meningkatkan pelaksanaan komunikasi organisasinya terutama komunikasi ke atas karena dari hasil penelitian diketahui bahwa para pegawai merasa tidak mendapat tanggapan saat menyampaikan keluhan ataupun pendapat. Selain itu lingkungan kerja juga perlu mendapat perhatian karena dari hasil penelitian lingkungan kerja memberikan sumbangan yang besar bagi peningkatan semangat kerja pegawai sedangkan para pegawai merasa belum terpenuhi dalam hal perlengkapan dan fasilitas, kebersihan dan musik. Untuk pengembangan pegawai kantor Setda Kabupaten Grobogan diharapkan lebih memperhatikan dalam hal pengadaan program pendidikan dan latihan karena hal ini memberi pengaruh yang positif terhadap semangat kerja pegawai.
+/- Untuk Download

Download Jurnalnya Disini tinyurl.com/y8wrthk

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Perusahaan konstruksi adalah perusahaan jasa yang menjadi partner pemerintah dalam menunjang kegiatan pembangunan. Pembangunan yang semakin pesat menyebabkan semakin banyak pula usaha yang bergerak pada bidang konstruksi. Dalam aktivitasnya perusahaan ini sangat membutuhkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya untuk pengambilan keputusan, tetapi juga untuk melakukan perencanaan dan pengendalian. Salah satu informasi yang terpenting adalah informasi persediaan. Informasi persediaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan karena kurangnya persediaan ataupun kelebihan persediaan akan berdampak secara langsung terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Informasi persediaan dihasilkan oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan. Sistem informasi yang dimiliki perusahaan konstruksi sebagian besar masih manual dan kalaupun sudah digunakan komputer, dalam penggunaannya masih sangat terbatas. Dari hasil pengecekan fisik tampak bahwa banyak persediaan yang tersisa di gudang, bahkan sebagian sudah tidak dapat digunakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi yang lama kurang informatif dan akurat. Di samping itu, serta tidak layak lagi untuk digunakan sehingga perlu didesain ulang sistem informasi yang baru, yang akan lebih baik kalau menggunakan sistem yang berbasis komputer.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu metode yang memusatkan perhatian secara mendalam dan intensif pada objek yang diteliti. Objek penelitiannya adalah dua perusahaan konstruksi yang ada di Denpasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi persediaan yang lama memiliki beberapa kelemahan, baik dari sisi input, sistem dan prosedur, maupun output yang dihasilkan.
Output yang dihasilkan kurang variatif dan kurang mampu memberikan informasi yang dibutuhkan bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu, perlu dilakukan desain ulang atas sistem informasi akuntansi persediaan dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, yaitu program MYOB. Desain sistem dengan menggunakan program MYOB terdiri atas desain input, desain sistem dan prosedur, serta desain output. Sistem baru ini diharapkan mampu mengeliminasi kelemahan yang dimiliki sistem informasi yang digunakan sebelumnya.
Kata kunci: sistem informasi, persediaan, program MYOB
+/- Untuk Download

Download Jurnalnya Disini tinyurl.com/ycyb9jh

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Skala kecil-menengah pengusaha adalah salah satu sektor ekonomi yang telah secara aktif
terlibat dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Selama periode pertumbuhan ekonomi yang substansial terutama dalam, tahun 1980-an dan awal 1990-an yang mencapai 7-8% per tahun, sektor ini tidak diberikan prioritas tinggi oleh pemerintah. Namun, sektor ini tetap memainkan aturan penting terutama untuk penyerapan tenaga kerja dan pembangunan ekonomi pedesaan.
Ketika krisis ekonomi telah menghancurkan perekonomian Indonesia yang dimulai pada bulan Juli 1997, ini pengusaha kecil menengah datang untuk bertindak sebagai yang paling bertahan hidup dan ketahanan sektor ekonomi. Jumlah yang terus meningkat serta pendapatan dan volume bisnis. Secara empiris, fleksibilitas dan ketahanan sektor ini untuk memenuhi dampak krisis ekonomi telah terbukti. Hasil survei pengusaha integratif (survei usaha integratif, SUSI) yang dilakukan oleh CBS pada 1998-1999 telah menunjukkan keadaan ini. Artikel ini mencoba membahas secara komprehensif profil skala kecil-menengah pengusaha, para calon pelanggan, dan aturan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong perkembangan sektor ini di masa depan dan implikasi kebijakan.
Kata kunci: Kecil Menengah Eentrepreneur, Prospek, Otonomi Daerah
+/- Untuk Download

download jurnalnya disini tinyurl.com/ybcwu2e

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis yang diusulkan: Pekerjaan motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, budaya organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, yang mempunyai arti penting motivasi kerja mempengaruhi kinerja perusahaan, kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, budaya organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, karyawan itu kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian telah dibuktikan bahwa motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi secara signifikan yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan. Kepemimpinan, bagaimanapun adalah berhubungan negatif dengan kepuasan kerja karyawan. Motivasi kerja tidak signifikan terkait dengan performa perusahaan dipengaruhi oleh variabel intervensi kepuasan kerja karyawan. Kepemimpinan dan budaya organisasi secara signifikan berhubungan dengan kinerja perusahaan.
Dari hasil ini, ada dua kesimpulan utama yang dapat ditarik dalam kajian ini. Pertama, motivasi kerja tidak dapat berhubungan langsung dengan kinerja perusahaan jika tidak terhubung dengan kepuasan kerja karyawan variabel. Dan kesimpulan yang kedua adalah bahwa kepemimpinan adalah berhubungan negatif dengan kepuasan kerja karyawan.
Kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja karyawan, dan kinerja perusahaan.
+/- Untuk Download

Download Jurnalnya disini tinyurl.com/ycughus

Read more >>

| 0 comments ]

Kata kunci : Faktor, Motivasi Kerja, Karyawan
Motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengarui motivasi kerja karyawan adalah kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan kerja. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebab tidak semua pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y Bagian Sumber Daya Manusia & Umum Semarang. Tujuan penelitian ini mengacu pada permasalahan untuk mengetahui faktor-faktor motivasi berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Faktor-faktor yang dijadikan objek kajian pada penelitian ini antara lain adalah tingkat kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja serta pendidikan dan latihan kerja.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif yaitu menggambarkan kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang dihadapi dan solusinya. Data dikumpulkan dengan hasil (1).Wawancara atau interview adalah data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informen atau ahli yang terkait dalam penelitian ini. (2).Studi pustaka dimana pengumpulan data melalui dokumen-dokumen dan surat-surat dari perusahaan yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap pola motivasi kerja karyawan. di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang. Kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan memiliki pengaruh yang cukup dominan pada motivasi kerja karyawan. Tetapi semua itu tidak bersifat mutlak, terkait dengan sifat dan karakteristik tiap individu karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang sangat heterogen.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut memang dominan mempengaruhi motivasi kerja karyawan, tetapi tidak semuanya mutlak berlaku untuk semua karyawan, hal ini lebih karena alasan yang bersifat internal pribadi
personal yang bersangkutan.
Saran yang diajukan dengan melihat hasil penelitian pada di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang adalah perusahaan hendaknya secara serius memberi perhatian terhadap faktor-faktor motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya.
+/- Untuk Download

Download Skripsi Disini tinyurl.com/ybtnjbs

Read more >>

| 0 comments ]

Kata Kunci: Motivasi Kerja, produktivitas kerja
Produktivitas kerja karyawan di CV. Bening Natural Furniture Semarang masih harus ditingkatkan. Dilihat dari ketercapaian target produktivitasnya menunjukkan adanya penurunan, sehingga perlu dikaji secara empiris faktor yang berpengaruh terhadap penurunan tersebut. Salah satu faktor yang mungkin berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah motivasi kerja karyawan. Berkaitan dengan kondisi tersebut perlu diungkap apakah motivasi secara nyata mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Bening Natural Furniture di Semarang.
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi CV. Bening Natural Furniture di Semarang sebanyak 40 orang. Populasi ini sekaligus sebagai sampel penelitian, dengan variabel yang diukur adalah motivasi kerja sebagai variabel bebas dan produktivitas kerja sebagai variabel terikat. Data diambil menggunakan metode angket dan dianalisis menggunakan regresi linier.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh F hitung 16.3258 > Ftabel (4.0982) pada taraf kesalahan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi kerja yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Bening Natural Furniture di Semarang. Besarnya kontribusi motivasi tersebut terhadap produktivitas kerja sebesar 30.1%.
Disarankan pada pihak perusahaan untuk memperhatikan peningkatan upah yang layak, pemberian bonus bagi yang lebih berprestasi agar dapat memotivasi karyawan dan lebih mempunyai semangat kerja dan akhirnya menghasilkan produktivitas kerja yang optimal.
+/- Untuk Download

Download Skripsi disini tinyurl.com/ydgcodb .

Read more >>