| 2 comments ]

SARI Rini Widyastuti, 2006, “Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Altman dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Jasa Go Public di Bursa Efek Jakarta”. 94 halaman. Kata Kunci: Kinerja Keuangan Pendekatan Altman, harga saham Tingkat keuntungan investasi dalam saham di pasar modal sangat dipengaruhi oleh harga saham yang bersangkutan. Maka untuk dapat memperoleh keuntungan investasi yang diinginkan, seorang investor harus mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi harga saham di pasar modal serta melakukan analisis terhadap saham-saham yang ada. Secara teoritis informasi fundamental yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan berpengaruh terhadap harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kinerja suatu perusahaan dapat digunakan rasio-rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok yaitu rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas. Analisis rasio pada perkembangannya mempunyai kendala dan keterbatasan dimana setiap rasio dianalisis secara terpisah (Weston, 1993: 163). Pengaruh gabungan beberapa rasio hanya berdasarkan pertimbangan para analis keuangan. Altman mencoba mengatasi masalah masalah tersebut dengan menerapkan suatu model prediksi sebagai kombinasi dari beberapa rasio untuk mengatasi kekurangan dari analisis keuangan dengan teknik regresi dan model diskriminan. Secara teoritis para pemodal tertarik membeli saham bila dalam pandangannya perusahaan itu mempunyai kinerja dan prospek yang bagus sehingga akan memberikan keuntungan. Perkembangan investasi di Indonesia masih sangat memprihatinkan apalagi ditambah dengan adanya peristiwa pemboman di Bali yang berdampak pada berbagai sektor industri termasuk industri jasa. Khususnya sektor pariwisata yang terkena dampak langsung dari peristiwa tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada perusahaan jasa go public di Bursa Efek Jakarta khususnya perusahaan yang bergerak dibidang restoran, hotel, dan pariwisata serta untuk mengetahui apakah terdapat perdedaan harga saham yang signifikan antara perusahaan yang masuk kategori sehat dan tidak sehat pada perusahaan jasa go public khususnya perusahaan restoran, hotel dan pariwisata. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah pertama dapat memperkaya topik kepustakaan, khususnya dalam bidang akuntansi keuangan. Kedua dapat memberi masukan bagi investor mengenai manfaat kinerja keuangan perusahaan hubungannya dengan harga saham. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan restoran, hotel, dan pariwisata yang go public di Bursa Efek Jakarta. Sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan didapatkan enam perusahaan sebagai sampel. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan pendekatan Altman sebagai variabel bebas dengan indikator perusahaan sehat dan tidak sehat dan harga saham sebagai variabel terikatnya. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan, sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. +/- Download Here
Read more >>

| 1 comments ]

Kata kunci : Faktor, Motivasi Kerja, Karyawan
Motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal
maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengarui motivasi kerja karyawan adalah kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan kerja. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebab tidak semua pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan
D.I.Y Bagian Sumber Daya Manusia & Umum Semarang. Tujuan penelitian ini mengacu
pada permasalahan untuk mengetahui faktor-faktor motivasi berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan. Faktor-faktor yang dijadikan objek kajian pada penelitian ini antara lain adalah tingkat kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja serta pendidikan dan latihan kerja.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif yaitu
menggambarkan kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang
dihadapi dan solusinya. Data dikumpulkan dengan hasil (1).Wawancara atau interview
adalah data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informen
atau ahli yang terkait dalam penelitian ini. (2).Studi pustaka dimana pengumpulan data melalui dokumen-dokumen dan surat-surat dari perusahaan yang berhubungan dengan
penulisan Tugas Akhir.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa faktor-faktor tersebut memiliki
pengaruh terhadap pola motivasi kerja karyawan. di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah
dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang. Kesejahteraan karyawan,
penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan memiliki
pengaruh yang cukup dominan pada motivasi kerja karyawan. Tetapi semua itu tidak
bersifat mutlak, terkait dengan sifat dan karakteristik tiap individu karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang sangat heterogen.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut
memang dominan mempengaruhi motivasi kerja karyawan, tetapi tidak semuanya mutlak
berlaku untuk semua karyawan, hal ini lebih karena alasan yang bersifat internal pribadi personal yang bersangkutan
+/- Download Here
Read more >>

| 1 comments ]

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Produktivitas Kerja
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut akibat krisis moneter yang terjadi di negara kita. Selain itu hendaknya disadari bahwa dimasa sekarang ini mereka berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat bertahan hidup hanyalah mereka yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien serta mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu diperlukan karyawan yang memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi agar produksi dapat tercapai sesuai dengan target. Karyawan merupakan aset yang berperan penting dalam perusahaan, dengan demikian perlu untuk diperhatikan latar belakang tingkat pendidikannya karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah lakunya dan diyakini bahwa karyawan yang berpendidikan tinggi lebih tinggi pula produktivitasnya Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul.
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada Maharani
Handicraft di Kabupaten Bantul yang berjumlah 68 orang. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 maka sampel sejumlah populasi yang ada. Ada 2
(dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) tingkat pendidikan
dan (2) produktivitas kerja. Metode pengumpulan data ini adalah angket dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif
persentase dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di
Kabupaten Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien R sebesar 0,715
dan taraf signifikansi ada F hitung yaitu sebesar 0,000 (di bawah 0,05) yang
dapat diintepretasikan bahwa setiap kenaikan indeks tingkat pendidikan akan
diikuti pula oleh kenaikan produktivitas kerja secara signifikan dan sebaliknya.
Besarnya kontribusi nyata yang diberikan oleh tingkat pendidikan adalah
+/- Download Here

http://adf.ly/4odRI

Read more >>

| 2 comments ]

Download Skripsi Gratis : PENGARUH EARNINGS PER SHARE (EPS) DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

Kata Kunci: EPS, Pertumbuhan Penjualan, Perubahan Harga Saham
Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain: kondisi fundamental perusahaan, hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, kurs valuta asing, dana asing di bursa, indeks harga saham, news and rumors, deviden, laba perusahaan, dan faktor lain. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada kondisi fundamental perusahaan saja. Jika dilihat dari pendekatan fundamental nilai suatu sekuritas akan sangat dipengaruhi oleh EPS dan pertumbuhan penjualan. Namun, kebenaran argumen ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana pengaruh EPS dan pertumbuhan penjualan secara simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ?, (2) bagaimana pengaruh EPS dan pertumbuhan penjualan secara parsial terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ?. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui pengaruh EPS dan pertumbuhan penjualan secara simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ, dan (2) untuk mengetahui pengaruh EPS dan pertumbuhan penjualan secara parsial terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ.
Penelitian ini adalah penelitian populasi, artinya semua populasi yang ada dijadikan sebagai sampel. Populasi penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ pada tahun 2000 – 2003 yang berjumlah 19 perusahaan. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Earnings Per Share/ EPS (X1), pertumbuhan penjualan (X2), dan perubahan harga saham (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis regresi dan evaluasi ekonometrik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi (R2) adalah 0,326 atau 32,6%. Sedangkan uji parsial menunjukkan bahwa EPS diperoleh t hitung 2,337 dengan signifikansi 0,033, hal ini berarti variabel EPS berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ. Pertumbuhan penjualan diperoleh t hitung 0,884 dengan signifikansi 0,390, hal ini berarti variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ. Tidak berpengaruhnya variabel pertumbuhan penjualan terhadap perubahan harga saham disebabkan karena laba yang diperoleh perusahaan tidak digunakan untuk pembagian deviden, melainkan digunakan untuk pengembangan usaha.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa secara simultan EPS dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap perubahan harga
+/- Download Here

http://adf.ly/4odT7

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRAK
Tujuan studi ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh faktor-faktor kepemimpinan, keterlibatan karyawan, informasi, dan hubungan dengan pemasok terhadap proses bisnis internal dan keunggulan bersaing perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada 110 perusahaan manufaktur di Jawa Timur yang telah memperoleh sertifikat ISO 9000. Berdasarkan hasil studi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, a) mendukung teori yang ada tentang pengaruh positif dari kepemimpinan dan informasi terhadap proses bisnis internal, serta pengaruh positif dari keterlibatan karyawan, informasi, hubungan pemasok, dan proses bisnis internal terhadap keunggulan bersaing perusahaan manufaktur, dan b) memberi kontribusi pada pengembangan teori dengan adanya temuan bahwa proses bisnis internal merupakan salah satu faktor yang signifikan pengaruhnya terhadap keunggulan bersaing perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Kedua, hasil studi menunjukkan bahwa formulasi kebijakan perusahaan manufaktur untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya dapat dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan karyawan, informasi, hubungan pemasok, dan proses bisnis internal. Untuk meningkatkan proses bisnis internal, maka perusahaan manufaktur perlu meningkatkan atau mengoptimalkan keterlibatan karyawan dan hubungan dengan pemasok.
Kata kunci: kepemimpinan, keterlibatan karyawan, informasi, pemasok, proses bisnis internal, keunggulan bersaing.
+/- Download Here

tinyurl.com/y345yxh

Read more >>