ABSTRACT
Since June 2003, CitraRaya Surabaya Housing was developed by means of Singaporean City concept that was a reposition of the old concept namely Autonomous City. Along with the new concept, the development and management were adjusted to Singaporean appearances and standards. Factor analysis of property attributes consisting of; location, price, physical appearance, image of the developer, and concept of Singaporean City, shows that CitraRaya’s consumers primary consideration to purchase a house is not the Singaporean City Concept, but the price factor; while the primary consideration to purchase a parcel of land is indeed the Singaporean City concept.
Keywords: CitraRaya, location, price, physical appearance, image of the developer, concept of Singaporean City.
ABSTRAK
Sejak Juni 2003 perumahan CitraRaya Surabaya dikembangkan dengan konsep Kota Singapura yang merupakan reposisi dari konsep lama yaitu Kota Mandiri. Dengan konsep baru ini, pengembangan dan manajemen kota disesuaikan dengan penampilan dan standar Singapura. Dengan menggunakan analisa faktor terhadap atribut-atribut properti yang terdiri dari lokasi, harga, tampilan fisik properti, image developer, dan konsep Kota Singapura, diperoleh bahwa yang merupakan pertimbangan utama konsumen CitraRaya di Surabaya dalam pembelian rumah bukanlah konsep Kota Singapura namun faktor harga, sedangkan pertimbangan utama konsumen dalam pembelian kavling adalah faktor konsep kota Singapura.
Kata kunci: CitraRaya, lokasi, harga, tampilan fisik properti, image developer, konsep kota Singapura.
Download Jurnal
0 comments
Post a Comment