Kata Kunci: Keaktifan, Pembelajaran Kuantum, Prestasi Belajar
Salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah metode pembelajaran kuantum. Metode pembelajaran ini menekankan kepada keaktifan siswa. Fenomena di SMK Kimia Industri Theresiana Semarang menunjukkan bahwa keaktifan pada saat mengikuti praktikum relatif aktif, namun pada saat mengikuti pembelajaran di kelas masih kurang aktif, sehingga perlu penggunaan model pembelajaran baru untuk meningkatkan keaktifan siswa. Salah satu alternatifnya adalah pembelajaran kuantum. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini apakah keaktifan siswa dalam metode pembelajaran kuantum mempengaruhi prestasi belajar kimia dasar I pokok bahasan kimia koloid kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang ? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh keaktifan siswa dalam metode pembelajaran kuantum mempengaruhi prestasi belajar kimia dasar I pokok bahasan kimia koloid kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang tahun ajaran 2004/2005 sebanyak 100 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu 28 siswa pada kelas X-A, 36 siswa pada kelas X-B dan 36 siswa pada kelas X-C. Sampel diambil secara acak dan diperoleh kelas X-B sebagai kelompok eksperimen dan kelas X-C sebagai kelompok kontrol. Variabel yang yang diteliti adalah hasil keaktifan siswa dan prestasi belajar pada pokok bahasan kimia koloid. Data diambil dengan observasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh keaktifan siswa dalam pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar kimia dasar I pokok bahasan kimia koloid pada siswa kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang Tahun Ajaran 2004/2005, terbukti dari hasil analisis regresi diperoleh Fhitung = 458,43 > Ftabel (4,130) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh keaktifan siswa pada pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar mencapai 93,1%. Hasil uji perbedaan prestasi belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh thitung = 7,608 > ttabel (1,67) yang berarti rata- rata prestasi belajar pada kelompok eksperimen sebesar 8,42 lebih tinggi daripada kelompok kontrol sebesar 7,37. Perbedaan prestasi belajar ini disebabkan karena pada pembelajaran kuantum lebih ditekankan pada kerjasama, diskusi, presentasi aktif sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan :1) kepada guru untuk mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran dengan mengkaitkan kehidupan sehari- hari dalam pembelajaran sehingga keaktifan siswa dapat lebih ditingkatkan. 2) Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian dengan lingkup yang lebih besar dengan menambah variabel seperti motivasi belajar dan minat belajar.
+/- Untuk Download
Download Skripsi Disini tinyurl.com/y8rh39h
0 comments
Post a Comment