ABSTRAK
Perubahan lingkungan strategis berupa globalisasi ekonomi, otonomi daerah, perubahan
preferensi konsumen dan kelestarian lingkungan, menuntut adanya perubahan serta penyesuaian beroperasinya kelembagaan pertanian. Tulisan ini ditujukan untuk mengkaji status keunggulan komparatif dan kompetitif beberapa komoditas pertanian, kinerja kemitraan usaha pertanian, dan revitalisasi kelembagaan pertanian guna mewujudkan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif melalui strategi kemitraan usaha. Status keunggulan komparatif dan kompetitif menunjukkan meskipun sebagian besar komoditas pertanian hingga saat ini tetap memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, namun keunggulan yang dimiliki semakin rendah dan rentan terhadap perubahan eksternal, dengan nilai koefisien DRCR dan PCR mendekati angka 1 (satu). Sampai sejauh
ini belum terbangun kelembagaan kemitraan yang saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan, serta sifat kemitraan yang tidak berkelanjutan. Kelemahan mendasar yang ada antara lain adalah rendahnya komitmen antara pihak-pihak yang bermitra, bargaining positition yang tidak seimbang, serta kurang transparansinya dalam penetapan harga dan pembagian nilai tambah atau keuntungan. Kelembagaan Kemitraan Usaha Agribisnis Terpadu dilakukan dengan melakukan konsolidasi kelembagaan di tingkat petani dari kelompok tani mandiri ke arah kelembagaan formal berbadan hukum (koperasi atau assosiasi) dan revitalisasi kelembagaan penyuluhan ke arah Pusat Pelayanan dan Konsultasi Agribisnis, yang salah satu fungsinya adalah sebagai mediator dan fasilitator terbangunnya kelembagaan kemitraan usaha terpadu. Dengan strategi kemitraan usaha terpadu diharapkan dapat mewujudkan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif baik di pasar lokal, regional maupun ekspor.
Kata kunci : Keunggulan Komparatif, Keunggulan Kompetitif, dan Kemitraan Usaha
+/- Download Here
tinyurl.com/y8tfnf2
0 comments
Post a Comment