| 0 comments ]

ABSTRACT
This research is aimed at analyzing regional disparity among regencies in Bali Province from 1993 up to 2006. Williamson’s weighted coefficient of variation is used to measure the regional disparity in Bali. Besides of regional disparity, this research has identified the convergence or divergence of PDRB per individual person, and also any factors that have been influencing the regional disparity and convergence. The result of analyzes indicates that there is an increasing regional disparity among regencies in Bali during 1993-2006. Many factors caused disparity are Lag PDRB Per Capyta, Investment Allocation, human capital, and employer. From the result of pooled data estimation, the Investment allocation influences the regional convergence.
Keywords : Disparity, Convergency, Williamson’s weighted coefficient



Gambaran Umum Disparitas dan Konvergensi PDRB per Kapita Bali
Disparitas antar daerah tidak dapat dihindari akibat tidak terjadinya efek perembesan ke bawah (trickkle down effect) dari output secara nasional terhadap masyarakat mayoritas bahkan sampai saat sekarang (reformasi). Kenikmatan hasil output nasional hanya dinikmati oleh segelintir golongan minoritas. Angka kemiskinan absolut justru meningkat karena semakin lebarnya jurang perbedaan antara golongan kaya dengan golongan miskin. Sampai tahun 2006, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah sebesar 39,05 Juta orang, sedangkan untuk Provinsi Bali adalah sebanyak 243.500 orang. Disparitas pendapatan antar daerah merupakan topik yang perlu dikaji dengan memperhitungkan beberapa alasan. Dasar utama menariknya hal ini untuk diteliti karena disparitas merupakan suatu hal yang dapat menghambat pembangunan daerah khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Provinsi Bali yang memiliki delapan kabupaten dan satu kota dengan potensi daerahnya yang relative berbeda telah mengalami disparitas pendapatan. Gejala disparitas pendapatan per kapita antar kabupaten/kota di Provinsi Bali dapat digambarkan pada Tabel 1 dengan menggunakan indikator PDRB per kapita atas dasar harga kostan 2000 dari tahun 1993 sampai tahun 2006. Data yang tersaji pada Tabel 1 menggambarkan bahwa kondisi kesejahteraan masing-masing kabupaten/kota mengalami ketimpangan. Peringkat tertinggi dalam PDRB per kapita antar kabupaten/kota selama tahun 1993 sampai dengan tahun 2006 dipegang oleh Kabupaten Badung, yang kemudian disusul oleh Kota Denpasar. Dua wilayah tersebut yang memiliki PDRB per kapita di atas PDRB perkapita Provinsi Bali selama kurun waktu 1993-2006. Perbedaan yang sangat mencolok terlihat dari PDRB per kapita antara Badung (PDRB per kapita tertinggi) dengan Karangasem (PDRB per kapita terendah).
download jurnal
Read more >>

| 1 comments ]

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the influence of market value ratio to return in the telecommunication go public companies in Indonesia. This research uses multiple regression linear method, examination of hypothesis by using t test, F test and R2 test. The result of this analysis indicates that simultaneously all independent variables (ROE, PER, BVPS, and PTBV) do not have a positive and significant effect to dependent variable (return). It means that return variable influenced by other variables which do not included in this research. Partially, all independent variables (ROE, PER, BVPS, and PTBV) do not have a positive and significant effect to dependent variable (return) Keywords: Return on equity, price earning ratio, book value per share, price to book value, return.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio modal saham terhadap return pada perusahaan-perusahaan telekomunikasi terbuka di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji R2. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan (secara bersama-sama), semua variabel independen (ROE, PER, BVPS, dan PTBV) secara signifikan dan positif tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (return). Hal ini berarti bahwa variabel return dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Secara parsial, semua variabel independen (ROE, PER, BVPS, dan PTBV) tidak memiliki pengaruh secara signifikan dan positif terhadap variabel dependen (Return).
Kata kunci: Laba atas ekuitas, harga-laba, nilai buku per lembar saham, harga saham per nilai buku, imbal hasil.
download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
Investment is an important component in economical growth. Although contribution of
investment in Gross Domestic Product (GDP) of Indonesia is relatively small, investment has an important role in determining demand aggregates. It is caused by that investment tends to be relatively instable if it is compared with consumption expenditures so that fluctuation in investment may cause economical recession and boom. Besides, investment is very important for manpower productivity and capital stock to improve social prosperity.
This research tries to make a model to analyze determinant private investment by inserting various variables which theoretically are estimated to have a strong effect, namely, interest, government investment expenditure, Gross Domestic Product (GDP), exchange rate and inflation. By Error Correction Method (ECM) technique, it can be decided the best model, therefore the interpretation of result will not cause confusing with the best interpretation. The result is a form of balance of independent and dependent variable in long term as well as short term period. The comparison of models shows that log natural transformation model produces better result than normal regression both in F-test, R 2 value as well as partial significance.
Seeing the result of the research, it can be recommended that whatever the policy and
regulation of the government is, the most important point is its implementation in the field. By considering various economical factors, it must be admitted that the investment climate in Indonesia is very potential but also susceptible. Some supporting factors, such as, infrastructure supply through partnership private public model, finding out other sources of funding that loan both from local investors as well as foreign investors are very necessary.
Key words : private investment, determinant factor, ECM

ABSTRAK
Investasi merupakan komponen yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Meskipun
sumbangan investasi dalam PDB Indonesia masih relatif kecil, namun investasi masih memiliki peran penting dalam penentuan permintaan agregat. Hal ini disebabkan oleh investasi cenderung relatif tidak stabil (volatile) apabila dibandingkan dengan pengeluaran konsumsi sehingga fluktuasi investasi dapat menyebabkan resesi dan boom dalam perekonomian. Selain itu, investasi sangat penting bagi pertumbuhan stock kapital dan produktivitas tenaga kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini mencoba membuat model dalam menganalisis determinan investasi swasta
dengan memasukkan berbagai variabel yang secara teoretis diduga berpengaruh kuat, yaitu suku bunga, pengeluaran investasi pemerintah, produk domestik bruto (PDB), kurs, dan inflasi.
Dengan teknik error correction methode (ECM) akan diputuskan model terbaik sehingga
interpretasi hasil tidaklah menyesatkan dengan interpretasi terbaik. Hasil ini merupakan bentuk keseimbangan independen variabel dengan dependen variabel, baik pada jangka panjang maupun jangka pendek. Perbandingan model menunjukkan bahwa model transformasi natural logaritma mendatangkan hasil yang lebih baik dibandingan dengan model regresi biasa, baik dalam nilai F-test, R2, maupun signifikansi parsial.
Melihat hasil penelitian, dapat disarankan bahwa apa pun kebijakan dan deregulasi yang
dilakukan pemerintah, yang terpenting adalah implementasi di lapangan. Dengan
mempertimbangkan berbagai faktor, ekonomi dan nonekonomi, iklim investasi di Indonesia
haruslah diakui sangat potensial, namun juga rentan. Beberapa faktor penunjang, seperti
penyediaan infrastruktur melalui model public private partnership, mencari sumber pembiayaan selain pinjaman, kebijakan stabilisasi yang konsisten dan menumbuhkan kepercayaan, baik dari masyarakat maupun investor swasta asing dan domestik sangat dibutuhkan.
Kata kunci: investasi swasta, faktor determinan, ECM
Download Jurnal
Read more >>

| 1 comments ]

Download Jurnal Teknik Sipil
ABSTRACT
There are various methods that can be employed to measure construction labor productivity. However it is difficult to measure accurately the labor productivity. Work sampling is a relatively easy- to-use method for measuring productivity.
The main objective of this research is to analyze labor productivity on projects X and Y utilizing work sampling method. The productivity measure obtained from the analysis is labor utilization rate (LUR). Besides, this research is intended to investigate factors influencing the LUR in both projects by way of questionnaire.
The work sampling analysis shows that in overall LUR of project X and Y was 55.13% and 44.45% respectively. Comparison of LUR on the same types of works indicates that productivity of project X was higher. The questionnaire analysis further confirms that in general the conditions of the influencing factors in project X were better that those in project Y, and that three factors were found significantly different, i.e. material, scaffolding and schedule. The research also details LUR analyses based on the labor working hours (morning, noon, and afternoon).
Keywords: productivity, work sampling, labor utilization rate, productivity factors.

ABSTRAK
Terdapat banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas tenaga kerja di
lapangan. Namun, pengukuran produktivitas tenaga kerja secara akurat sulit dilakukan. Work sampling adalah salah satu metode pendekatan yang bisa digunakan untuk mengukur
produktivitas dengan cukup mudah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa produktivitas pekerja pada proyek X dan Y dengan metode work sampling. Ukuran produktivitas yang didapat dari analisa ini adalah labor utilization rate (LUR). Selain itu, penelitian ini juga meninjau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi LUR di kedua proyek tersebut dengan cara kuesioner.
Hasil analisa work sampling menunjukkan bahwa secara keseluruhan LUR pada proyek X dan Y
adalah 55,13% dan 44,45%, secara berturut-turut. Perbandingan nilai LUR pada jenis pekerjaan yang sama, menunjukkan bahwa produktifitas pada proyek X lebih tinggi. Analisa kuesioner menunjukkan bahwa secara umum keadaan faktor-faktor di proyek X lebih bagus dari pada di proyek Y, dan tiga faktor ditemukan berbeda secara signifikan, yaitu faktor material, perancah dan schedule. Penelitian ini juga melihat LUR berdasarkan jam kerja (pagi, siang, dan sore).
Kata kunci: produktivitas, work sampling, labor utilization rate, faktor produktifitas.
Download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

Download Jurnal Teknik Industri
ABSTRACT
This research is done to measure and analyse of “X” Corporatio’s performance used Balanced Scorecard method. This research is done because the measurement system that used for this time is just measure the performance of financial perpective
Keywords: Performance analysis and measurement, Balanced Scorecard .

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan menganalisa kinerja di PT.”X” dengan menggunakan metode Balanced Scorecard . Penelitian ini dilakukan karena sistem pengukuran yang dipakai selama ini hanya mengukur kinerja dari financial perspective.
Kata kunci: Pengukuran dan analisa kinerja, Balanced Scorecard .
Download Jurnal
Read more >>

| 1 comments ]

ABSTRACT
The research was carried out to find the effect of motivation variables such as physical need, safety and labor need, social need, self-esteem need, and actualization need on the productivity of workers at home industries in Sidoarjo region. This research also intended to find which variables mostly affect that productivity.
I used the primary data which was derived form a survey on 40 respondents of home industries located at 4 local districts in Sidoarjo region: Tanggulangin, Candi, Buduran and Waru.
The technique of data collecting used in this research wan Non Proportional Satisfied Random Sampling. Validity and reliability analysis was used to test the validity and reliability technique. Double linear regression was used as an analysis model. This model was chosen because this research intended to find to that extend independent variables affect dependent variables.
This research indicated that motivation variables such as physical need, safety need, labor safety need, social need, self-esteem need and actualization need together showed a significant effect on the productivity of worker at home-industries in Sidoarjo.
Partial and simultaneous analysis both indicated that, among those variables, physical both indicated the strongest influence, especially at Candi region. This was in line with the type of industry in that region that is "tempe" (soybean cake) industry. This industry offers lower payment/wages compared with other industries which produce bags, suitcases, shoes and other leather handicraft. The result of
calculation for all the district as well as for each district indicated that selfactualization variables did not al all affect the productivity of workers. This was indicated by the regression coefficient value and the low T value which conformed to the theory that self-actualization need is the last-fulfilled need after the other four needs. This condition was supported by the low education level of the workers which approved from the data collecting through questionnaire.
I hope the result of this research can be value for businessmen at home industries as an input in motivating their workers and in the company policymaking.
Keywords: motivations, productivity, workers, need, home industries

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel motivasi yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo. Disamping itu juga ingin diketahui cariabel mana yang mempunyai pengaruh yang kuat atau dominan terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan.
Adapun data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui survei terhadap 40 (empat puluh) responden industri rumah tangga yang berlokasi di 4 (empat) kecamatan yaitu : Kecamatan Tanggulangin, Candi, Buduran dan Waru di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang diambil dengan menggunakan Teknik Non Proporsional Stratified Random Sampling.
Untuk menguji kesahihan dan keandalan intrumen penelitian digunakan analisis validitas dan reabilitas. Teknik validitas yang digunakan adalah construct validity sedangkan teknik reabilitas adalah split-half method (belah dua).
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Model ini dipilih karena dalam penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel-variabel motivasi yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi secara serempak menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo.
Dari hasil pengujian secara parsial maupun simultan diketahui kebutuhan fisiologis mempunya pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya terutama untuk Kecamatan Candi. Hal ini sesuai dengan jenis industri rumah tangga di kecamatan tersebut yaitu sayangan dan industri tempe. Dimana industri rumah tangga ini memberikan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan industri yang berlokasi di tiga kecamatan lainnya (Kecamatan Tanggulangin, Buduran dan Waru) yang memproduksi tas, koper ataupun sepatu serta kerajinan kulit. Selanjutnya dari semua hasil perhitungan baik yang menggunakan data gabungan seluruh kecamatan maupun untuk masing-masing kecamatan, variabel kebutuhan
aktualisasi diri didapatkan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan produktivitas tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan didapatkannya nilai koefisien regresi dan nilai t hitungnya yang rendah. Sesuai dengan teori bahwa kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling akhir sendiri pemenuhannya setelah ke empat kebutuhan lainnya terpenuhi. Kondisi ini didukung oleh rendahnya tingkat pendidikan para tenaga kerja karyawan yang tercermin dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengusaha industri rumah tangga yang ada di Kabupaten Sidoarjo sebagai masukan yang berupa informasi tentang pengaruh variabel-variabel motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk memotivasi pekerjanya.
Kata kunci : motivasi, produktivitas, tenaga kerja, kebutuhan dan industri rumah tangga.
Download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

Abstract
This study investigates the relationship between transformational leadership and work
motivation in modern organizations. Critical attention is given to transformational leaders’ competencies needed to motivate individuals/teams effectively and improve employee performance. Some implications of the study are discussed including the need for supervisors
to acquire and use emotional intelligence competencies and empowerment tools in order to
enhance their own transformational leadership and develop motivational strategies. Moreover, organizational culture and design can affect skilled employee motivation levels in several ways such as job rotation ,participation, employment security, performance appraisal, compensation systems, training and task allocation.
Keywords: Transformational Leadership, Work Motivation, Modern organizations.

Introduction
The role of leadership in management is largely determined by the organisational culture of the company. Managers' beliefs, values and assumptions are of critical importance to the overall style of leadership that they adopt. There are several different leadership styles that can be identified within organizational context. Each style has its own set of good and not-so-good characteristics, and
each uses leadership in a different way11,18. Perhaps the most difficult aspect of being a work
team leader is motivation of team members. Work teams may be more successful in achieving organizational goals if their members are empowerment to do their jobs21. Conversely, if their authority and responsibility are restricted, team members may well reduce their levels of commitment. They might continue to perform satisfactorily but with little enthusiasm for improving quality and
productivity33. Informal meetings between individuals on regular basis empower joint decision-making and participative management. Moreover, the existence of accurate job description on individual / team basis is associated positively with effective task allocation and the absence of role conflict26. Under these conditions it is more likely to assign jobs to employees, so as to minimize costs and to ensure that the allocation respects the employees’ abilities and fosters job satisfaction.
download jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
The determinants of job satisfaction are estimated for Ph.D. level scientists in the United States across academic and nonacademic sectors. Female scientists report lower job satisfaction than males in academia but higher job satisfaction than males in the nonacademic sector. Academic scientists with tenure have substantially greater job satisfaction than non-academic scientists but academic scientists without tenure report similar levels of satisfaction as non-academic scientists. Finally, in each sector, job satisfaction is greater when comparison income is greater in their own sector, while comparisons across sectors generally do not affect job satisfaction.
Key Words: Job satisfaction, highly educated workers, gender differences

download journal
Read more >>

| 0 comments ]

CONSUMER BEHAVIOR AND MARKETING ACTION
Premise dalam buku ini menyatakan bahwa strategi pemasaran harus berlandaskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen. Dalam gambar 1.1 “model prilaku konsumen “ menunjukkan penekanan pada interaksi antara pemasar dan konsumen. Komponen sentral dari model adalah pengambilan keputusan konsumen, yaitu pemahaman dan evaluasi informasi merek, bagaimana pertimbangan alternatif merek disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, dan
keputusan untuk merek.

download jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

BAB I
PENDAHULUA
N
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang.
Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah
dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan.
Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya.
Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Mungkinkah perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran yang dibuat tidak berdasarkan program jangka panjang? Mungkin saja manajemen hanya menyusun anggaran tahunan, tidak menyusun anggaran jangka panjang.

download jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

PENDAHULUAN
Jurnal Manajemen Konflik. Dalam sebuah organisai, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan yang buruk dihasilkan, komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing hitam. Para manajer bergantung kepada ketrampilan berkomunikasi mereka dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses perumusan keputusan, demikian pula untuk mensosialisasikan hasil keputusan tersebut kepada pihak-pihak lain. Riset membuktikan bahwa manajer menghabiskan waktu sebanyak 80 persen
dari total waktu kerjanya untuk interaksi verbal dengan orang lain. Ketrampilan memproses informasi yang dituntut dari seorang manajer termasuk kemampuan untuk mengirim dan menerima informasi ketika bertindak sebagai monitor, juru bicara (Spekesperson), maupun penyusun strategi.
Sudah menjadi tuntutan alam dalam posisi dan kewajiban sebagai manajer untuk selalu dihadapkan pada konflik. Salah satu titik pening dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan komunikasi yang efektif didalam organisasi bisnis yang ditanganinya adalah memastikan bahwa arti yang dimaksud dalam instruksi yang diberikan akan sama dengan arti yang diterima olh penerima instruksi demikian pula sebaliknya (the intended meaning of the same). Hal ini harus menjadi tujuan seorang manejer dalam semua komunikasi yag dilakukannya.
Dalam hal me-manage bawahannya, manajer selalu dihadapkan pada penentuan tuntuan pekerjaan dari setiap jabatan yang dipegang dan ditangani oleh bawahannya (role expectaties) dan konflik dapat menimbulkan ketegangan yang akan berefleksi buruk kepada sikap kerja dan perilaku individual. Manajer yang baik akan berusaha untuk meminimasasi konsukensi negatif ini dengan cara membuka dan mempertahankan komunikasi dua arah yang efektif kepada setiap anggota bawahannya. Disinilah manajer dituntut untuk memenuhi sisi lain dari ketrampilan interpersonalnya, yaitu kemampuan untuk menangani dan menyelesaikan konflik.
Manajer menghabiskan 20 persen dari waktu kerja mereka berhadapan dengan konflik. Dalam hal ini, manajer bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa pula sebagai mediator atau pihak ketiga, yang perannya tidak lain dari menyelesaikan konflik antar pihak lain yang mempengaruhi organisasi bisnis maupun individual yang terlibat di dalam organisasi bisnis yang ditanganinya.

KONFLIK DAN DEFENISINYA
Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masingmasing.
Subtantive conflicts merupakan perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian jabatan pekerjaan.
Emotional conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertentangan antar pribadi (personality clashes).
Download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

I. PENDAHULUAN
1. Era globalisasi ,
Era globalisasi adalah era dimana batas-batas negara suatu bangsa dalam segala bidang terutama bidang perdagangan dan arus investasi, semakin tidak jelas atau sering disebut borderless. Hal ini terutama didorong oleh liberalisasi perdagangan. Dampak yang akan langsung terasa adalah dalam hal persaingan. Dalam era globalisasi ini persaingan yang dihadapi menjadi global sifatnya. Era globalisasi akan menjadi kenyataan apabila perjanjian APEC,GATT (WTO), AFTA (untuk sumatera utara khusus :IMT-GT) akan secara resmi berlaku. Akibat perjanjian-perjanjian ini yang ikut ditanda tangani oleh Indonesia adalah akan timbulnya persaingan bebas. Pengusaha-pengusaha Indonesia harus bersaing dengan perusahaan luar negeri.
Tujuan dari GATT antara lain (Hadibroto, 1995):
1. Terciptanya perdagangan bebas, jujur diantara para negara peserta perjanjian.
2. Kesetabilan perdagangan international.
3. Penurunan dan penghapusan tarif bea masuk dan hambatan perdagangan lainnya
(tariff dan non tariff barriers)
Kita semua menyadari bahwa pada masa era globalisasi nanti semua kesepakatan tentang perdagangan internasional dalam rangka GATT, APEC, NAFTA, DAN AFTA sudah berlaku efektif. Pada dasarnya inti dari kesepakatan (agreement) tersebut adalah atas implementasi atas liberalisasi perdagangan dan investasi bebas disetiap kawasan. Tujuan jangka panjangnya adalah terwujudnya lingkungan ekonomi dan perdagangan internasional yang lebih terbuka, lebih mengalir bebas dan lebih transparan. Berdasarkan kecenderungan tersebut kita dapat memprediksi bahwa lingkungan bisnis tahlun 2020 nanti akan menjadi semakin ketat tingkat competitivenensnya .Dimasa itu nanti, arus perdagangan barang dan jasa lintas negara didunia akan lebih mudah dan murah. Arus barang impor tidak lagi dikenakan hambatan tarif dan non tarif yang tinggi. Sementara jasa-jasa luar negeri baik, baik disektor keuangan, perbankan, transportasi, infrastruktur, telekomunikasi maupun parisiwata akan bebas keluar masuk dari suatu negara kenegara lainnya. Hal ini menjadikaJn perbatasan ekonomi suatu negara akan makin memudar. (Marzuki usman, 1995) . Pada dasarnya, penetrasi ke pasar internasional dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu ekspor, lisensi (Franchising) dan investasi langsung. Pada tahap awal lazimnya perusahaan memasuki pasar global dengan cara ekspor, kemudian setelah berhasil dilakukan licensing/ atau franchising. Apabila tahap pertama ini dapat dilalui dengan baik dan perusahaan telah mempunyai pengalaman yang cukup maka dapat dilakukan investasi langsung, misalnya dengan mendirikan cabang dinegara lain atau membentuk usaha patungan. Dengan alasan diataslah maka penulis berkenan untuk menulis paper ini dengan judul "Transaksi dengan mata uang asing dan hubungannya dengan neraca pembayaran internasional dikaitkan dengan era globalisasi ", karena sudah dapat diestimasikan dengan memasuki era globalisasi maka bidang perdagangan dan arus investasi semakin

tidak jelas atau sering disebut dengan borderless. Dengan memasuki era globalisasi maka arus perdagangan internasional yang menggunakan mata uang asing akan bertambah dan penulis ingin mengungkapkan bagaimana hubungan transaksi internasional yang menggunakan mata uang asing tersebut dampaknya terhadap neraca perdagangan kita.
2. Perdagangan internasional
Kalau kita melihat kepada pengalaman negara-negara yang telah maju, misalnya Inggris sebagai negara yang pertama yang mengalami proses perkembangan ekonomi yang modern,
download jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
Since June 2003, CitraRaya Surabaya Housing was developed by means of Singaporean City concept that was a reposition of the old concept namely Autonomous City. Along with the new concept, the development and management were adjusted to Singaporean appearances and standards. Factor analysis of property attributes consisting of; location, price, physical appearance, image of the developer, and concept of Singaporean City, shows that CitraRaya’s consumers primary consideration to purchase a house is not the Singaporean City Concept, but the price factor; while the primary consideration to purchase a parcel of land is indeed the Singaporean City concept.
Keywords: CitraRaya, location, price, physical appearance, image of the developer, concept of Singaporean City.

ABSTRAK
Sejak Juni 2003 perumahan CitraRaya Surabaya dikembangkan dengan konsep Kota Singapura yang merupakan reposisi dari konsep lama yaitu Kota Mandiri. Dengan konsep baru ini, pengembangan dan manajemen kota disesuaikan dengan penampilan dan standar Singapura. Dengan menggunakan analisa faktor terhadap atribut-atribut properti yang terdiri dari lokasi, harga, tampilan fisik properti, image developer, dan konsep Kota Singapura, diperoleh bahwa yang merupakan pertimbangan utama konsumen CitraRaya di Surabaya dalam pembelian rumah bukanlah konsep Kota Singapura namun faktor harga, sedangkan pertimbangan utama konsumen dalam pembelian kavling adalah faktor konsep kota Singapura.
Kata kunci: CitraRaya, lokasi, harga, tampilan fisik properti, image developer, konsep kota Singapura.
Download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
This research aimed in explaining the influence of social cliques and social network on the success of hierarchical career with career sponsorship as the intervening variable. The design of this research was explanatory research. Using two stage sampling, the 232 questionnaires were distributed to the manager of state-owned companies (BUMN) at East Java and 108 of the questioner were returned. The result of regression analysis showed that partially and simultaneously social cliques and social network affected the career sponsorship; furthermore the career sponsorship affected the hierarchical career success.
Keywords: social cliques, social network, career sponsorship, hierarchical success.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh klik sosial dan koneksi terhadap kesuksesan karir hirarki dengan sponsor karir sebagai variabel antara. Desain penelitian ini adalah explanatory research. Dengan two-stage sampling, 232 kuesioner disebar kepada manajer BUMN di Jawa Timur dan sebanyak 108 kuesioner yang kembali. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan klik sosial dan koneksi berpengaruh positif terhadap sponsor karir; selanjutnya sponsor karir berpengaruh terhadap kesuksesan karir hirarki.
Kata kunci: klik sosial, koneksi, sponsor karir, kesuksesan karir hirarkhi.
Download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the effect of leaderships and task striving on organization commitment. The result of this research can explain that leaderships and task striving affect organization commitment. Beside the result of this research is to find out effect of leaderships, task striving on work stress and affect job satisfaction to organization commitment of the nurses in a positive away Keywords: leaderships, task striving, work stress, job satisfaction, organization comitment.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menemukan pengaruh Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas terhadap
Komitmen Organisasi. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas bepengaruh terhadap Komitmen Organisasi. Disamping itu dalam penelitian ini menemukan pengaruh secara positif, tentang Kepemimpinan, Tuntutan Tugas kedalam Stress Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi pada perawat.
Kata kunci: kepemimpian, tuntutan tugas, stress kerja, kepuasan kerja, komitmen organisasi.
Download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
The purpose of this study ws to exmine direct and indirect effects of a integrated multidimensional model of transformational leadership upon organizational citizenship behaviour (OCBs) and considered quality of work life and organizational commitment as key antecedents. Participants comprised 190 teachers from ten middle school, whom completed a questionnaire. In this study, transformational ledership as an important correlate to the organizational citizenship behaviour that the link would be quality of work life, while the organizational commitment was unrelated. Wheb quality of work life middle school teachers superiors with transformational ledership behaviour of rincipals were likely to be related to greater organizational citizenship behaviour.
Keywords: transformational leadership, organizational citizenship behavior, quality of work life, and commitment organizational.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan langsung maupun tidak langsung dari sebuah model multidimensional mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap perilaku ekstra peran yang dimediasi oleh kepuasan akan kualitas kehidupan kerja dan komitmen organisasional sebagai variabel antasenden. Sampel adalah 190 Guru Sekolah Menegah Umum (secara lengkap mengisi kuisioner). Dalam penelitian ini, secara signifikan kepuasan akan kualitas kehidupan kerja memediasi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku ekstra peran, sebaliknya komitmen organisasional ditemukan tidak signifikan. Penerapan kepemimpinan transformasional dari kepala sekolah meningkatkan kepuasan akan kualitas kehidupan kerja, dan hal ini cenderung akan meningkatakan perilaku ekstra peran dari para guru.
Kata kunci: kepemimpinan transformasional, perilaku ekstra peran, kualitas kehidupan kerja, dan komitmen organisasi.
Download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
This research aims at analyzing the influence of job motivation, leadership, and corporate culture toward employee job satisfaction, and their impact to the corporate performance. The proposed hypotheses: The job motivation have significance influence to the employee’s job satisfaction, The leadership have significance influence to the employee’s job satisfaction, The organizational culture have significance influence to the employee’s job satisfaction, The work motivation have significance influence to the corporate performance, The leadership have significance influence to the corporate performance, The organizational
culture have significance influence to the corporate performance, The employee’s job satisfaction have significance influence to the corporate performance. The result of the research has evidenced that job motivation, leadership, and organizational culture are significantly related to the employee’s job satisfaction.
Leadership, however, is negatively related to the employee’s job satisfaction. Job motivation is not significantly related to the corporate performance influenced by the intervening variable is employee’s job satisfaction. Leadership and organizational culture are significantly related to the corporate performance.
From this result, there are two main conclutions that can be drawn in this study. First, the job motivation can
not be related directly to the corporate performance if it is not connected by the employee’s job satisfaction variable. And the second conclution is that the leaderhip is negatively related to the employee’s job satisfaction.
Keywords: job motivation, leadership, organizational culture, employee’s job satisfaction, and corporate performance.

Download jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
The main objective of this research is to clarify the influence of employee satisfaction with compensation to organizational commitment and its impact to their job performance.
The concept of compensation satisfaction consist of satisfaction with material compensation, social compensation and activity compensation. The concept of organizational commitment consists of three variables: loyalty to the organization, willingness to work hard and esprit de corps. The last concept, job performance includes
skills in working. By using multiple regression analysis, the results of this research indicate that employee satisfaction with material and social compensation have significantly influenced employee loyalty, willingness to work hard and esprit de corps. Likewise, employee loyalty, willingness to work hard and esprit de corps also significantly influence the skill in working. Employee satisfaction with material and social compensation also significantly influence job performance directly. But, all the above variables show otherwise to employee satisfaction with activity compensation.
Key words: compensation satisfaction, organizational commitment, job performance.

ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan pengaruh dari kepuasan karyawan pada kompensasi terhadap komitmen pada organisasi serta dampaknya terhadap prestasi kerja karyawan. Konsep kepuasan kompensasi terdiri dari kepuasan kompensasi material, kompensasi social dan kompensasi aktivitas. Sedangkan komitmen organisasi terdiri dari
tiga variabel, yaitu kesetiaan, kemauan dan kebanggaan, sementara konsep prestasi kerja
dilihat dari kecakapan karyawan dalam bekerja. Menggunakan analisa regresi berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan karyawan pada kompensasi material dan kompensasi social mempunyai pengaruh signifikan terhadap kesetiaan karyawan pada organisasi, kemauan bekerja keras dan kebanggaan karyawan pada organisasi. Begitu juga
variabel kesetiaan, kemauan dan kebanggaanjuga berpengaruh terhadap prestasi kerja.
Kata kunci: kepuasan kompensasi, komitmen organisasi, prestasi kerja.
download jurnal
Read more >>