| 0 comments ]

Manajemen sumber daya mnusia berakar dari revolusi industri, dimana penyebaran industrialisasi telah memberikan tekanan pada kemampuan bisnis dalam hal menggaji, melatih, dan mengendalikan sejumlah bedar karyawan yang dimilikinya. Pada akhirnya abad ke 19 dan wal abadke 21 terjadi perubahan besar pada peraturan pemerintah dan relasi-relasi buruh berkaitan dengan berkembangnya bidang in. manajemen Sumber Daya manusia hadir secara menonjol pada pertengahan abad ke 21, yang dibantu dan dipengaruhi oleh berkembangnya kajian-kajian perilaku dan organisai.
Read more >>

| 0 comments ]

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecenderungan budaya organisasi dan komitmen organisasi karyawan dari PT Nasional Bhirawa Tama, dan untuk menganalisa pengaruh kecenderungan budaya organisasi terhadap kecenderungan komitmen organisasi pada karyawan PT Nasional Bhirawa Tama. Penelitian ini bersifat semi kualitatif. Alat statistik yang digunakan adalah crosstab.
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data statistik yang dilakukan, maka diketahui bahwa kecenderungan budaya organisasi dari PT Nasional Bhirawa Tama adalah budaya jenis akademi yang mengacu pada perhatian terhadap detail, diketahui pula secara keseluruhan karyawan PT Nasional Bhirawa Tama mempunyai kecenderungan komitmen organisasi yang tinggi.

Kata kunci: Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi

The purpose of this research is to know organization culture and organization
commitment tendency of the PT Nasional Bhirawa Tama’s Employees, and to analyze the influence of culture organization’s tendency to the organization commitment’ tendency of PT Nasional Bhirawa Tama’s Employees. This research has semi qualitatif. The statistic tools of this research is crosstab.
Based on the result of the analysis and statistic data processing, it is known that kind of culture organization’ tendency of PT Nasional Bhirawa Tama is academy’s
culture organization that refers to attention to the detail. The kind of organization
commitment’s tendency of PT Nasional Bhirawa Tama’s Employees is normative.

Keyword: culture organization and organization commitment



Download : Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV

Read more >>

| 2 comments ]

The performance Appraisal System is very important for employee’s development within a company progress. Besides the right choice of the system, the management should conduct the evaluation free from biases as well in order to gain the maximum function of Performance Appraisal. When conducting the Performance Appraisal contaminated by biases, therefore the result of the evaluation is fully inaacurate because it does not represent the actual performance level of an employee.
The writer analyzed all data from various source by performing interviews and observation in this research, therefore the writer found out that a number of biases has exist during the process of performance evaluation in STARBUCKS Coffee, Surabaya.

Key words:
Performance Appraisal System, Conducting Performance Appraisal
Interviews, The Biases


Sistem penilaian kinerja sanat penting untuk perkembangan kinerja karyawan di dalam sebuah perusahaan. Selain penggunaan sistem penilaian kinerja yang tepat juga dibutuhkan pelaksanaannya yang bebas dari hambatan agar dapat berfungsi dengan maksimal. jika di dalam pelaksanaan penilaian kinerja serta pemberian feedback tersebut terkontaminasi oleh hambatan-hambatan maka hasil penilaian kinerja tersebut menjadi tidak akurat karena tidak merepresentasikan tingkat kinerja karyawan yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Setelah melakukan penelitian dan analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi maka penulis melihat bahwa terdapat beberapa hambatan yang terjadi di dalam penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh pihak manajemen STARBUCKS Coffee di Surabaya.

As Howard Schultz, Chairman and CEO of STARBUCKS Coffee mentions, “why should we have the employees if they can be our partners?”,The management of STARBUCKS Coffee, highly appreciate the employees as their partners by sharing their company’s share which they called bean stock to all of the employees from barista to the top manager. It is one of the main key which keeps STARBUCKS Coffee still grow larger and spread to the whole world as one of the leading companies in providing quality beverages and food products.
In order to develop and maintain plenty of quality human resources, STARBUCKS Coffee creates performance standards. This standards are well known by each partner and their obligation is to fulfill their duties according to the standards. If the performance exceeds the standards, a partner will be given rewards from the company, on the other hand, if a partner’s performance is slightly below the standards they will receive a verbal notice or a warning letter when the performance is very poor. To specify the standards those have been implemented, the company uses several sophisticated systems of performance appraisals. In STARBUCKS Coffee, Surabaya, the writer fined out that there is a negative phenomenon among the partners about this performance appraisal. The partners seem unsatisfied and unsupportive during the performance evaluation.

Download Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV
Read more >>

| 0 comments ]

Dalam suafu kegiatan usaha, baik bersifat ekonomi maupun non-ekonomi pasti membutuhkan seorang pemimpin. peranan pemimpin dalam kegiatan tersebut sangat penting dalam operasional kegiatan usaha. Dalam hal ini yang dimaksud adalah pemimpin dalam suatu perusahaan. Kita dapat melukiskan kepemimpinan sebagai bagian dari kegiatan manajer yang menjadi sarana mempengaruhi tingkah laku orang - perseorangan dan kelompok agar mengarah pada hasil yang diharapkan. Kepemimpinan adalah bagran penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Seorang manajer harus murmpu menjalankan kepemimpinan yang benar dan tepat karena manajemen merupakan kunci bagi keberhasilan usaha dan kepemimpinan merupakan kunci pembuka bagi keberhasilan organisasi termasuk di dalamnya suafu perusahaan.

Kepemimpinan secara umum adalah kemampuan untuk memberi pengaruh pada orang lain, sehingga mereka melakukan apa yang menjadi keinginan sang pemimpin. singkatnya" kepemimpinan adalah pengaruh. Pemahaman ini membuat asumsi seakan-akan seorang pemimpin haruslah seorang yang mempunyai kekuatan, kedudukan" kekuasaan dan kehebatan, sehingga banyak orang dipengaruhinya.


Download Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV
Read more >>

| 0 comments ]

The purpose of this research is to know the influence of organization culture, leadership, and job motivation to employee’s job satisfaction at Sari Utama Restaurant, Jember. In this research the population are all the employees who works in Sari Utama Restaurant, Jember. The total sample is 50 people. The analysis system is Stage of analysis regression model seri program SPSS version 11.1.
This research proved that there is significant influence between
organization culture, leadership, and job motivation to employee’s job satisfaction
at Sari Utama Restaurant, Jember. The main variable that has the biggest
influence is leadership.
Key words :
Job Satisfaction, Organization culture, Leadership, and Job motivation.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Restaurant Sari Utama, Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan Restaurant Sari Utama, Jember. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebesar jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 50 orang. Tahap analisis data menggunakan model regresi seri program SPSS versi 11.1.
Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Restaurant Sari Utama, Jember. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kepemimpinan.
Kata kunci:
Kepuasan kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Motivasi kerja

Kemajuan usaha penyajian makanan *dan* minuman sekarang ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan perjalanan peradaban manusia di masa lalu.
Menyebut kata restoran yang terpikir adalah jajaran meja-meja tertata rapi,kehadiran pelanggan menikmati sajian, pramusaji sibuk dengan pelayanannya,juru masak sibuk mengolah hidangan, suara berdenting peralatan makan dan minum, aroma hidangan yang mendominasi ruangan serta keluar masuknya pelanggan yang silih berganti, bahkan suara musik terdengar sayup-sayup ikut mengisi ruangan apakah musik berasal dari suara kaset ataupun musik hidup tergantung kesesuaian restoran yang bersangkutan.
Mendirikan restoran tidak terlepas dari persiapan awal yaitu tata ruang, tata bangun yang sesuai dengan kebutuhan operasional restoran secara keseluruhan. Bangunan restoran menjadi tempat manusia melakukan aktivitas seperti mempersiapkan bahan makanan dan minuman, atau memproses bahan mentah menjadi hidangan siap santap. Selain itu restoran memerlukan tempat untuk penyajian dan tempat pelanggan untuk menikmati hidangan....

Download Bab I, II, III, IV
Read more >>

| 0 comments ]

Abstrack
Differences of position and tenure to any company could result in declining employee performance due to work discontent because of tenure differences, as basically one’s position and tenure would be affected if they obtained incentives, thusly the person perceived it well likewise. The research objective was to find out differences of work satisfaction factor at PT. Singata Seni Karya in Sidoarjo based on position and tenure. The research results indicated that there were differences of work satisfaction factor at PT. Singata Seni Karya based on position and tenure.

Keywords:
Work satisfaction, inter-employee relationship, individual factors and external factors


Perbedaan jabatan maupun masa kerja yang ada diperusahaan bias menimbulkan kinerja kerja karyawan menurun akibat dari ketidakpuasan kerja yang diakibatkan faktor perbedaan masa kerja tersebut, karena pada prinsipnya jabatan dan masa kerja seseorang akan terpengaruh apabila mendapatkan suatu ransangan, sehingga orang tersebut mampu mempersepsikannya dengan lebih baik pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor kepuasan kerja pada PT. Singata Seni Karya di Sidoarjo berdasarkan pada jabatan dan masa kerja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan faktor-faktor kepuasan kerja pada PT. Singata Seni Karya di Sidoarjo berdasarkan pada jabatan dan masa kerja.

Kata Kunci:
Kepuasan kerja, hubungan antar karyawan, faktor individual dan faktor luar


Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, sekaligus mencapai laba dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya. Seringkali sumber daya tersebut jumlahnya terbatas, sehingga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dijalankan secara efektif dan efisien untuk dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Salah satu sumber yang penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan antara lain adalah unsur manusia. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia yang efisien dan efektif di dalam perusahaan sangat diperlukan. Semakin besar perusahaan maka semakin besar pula tantangan yang dihadapi, sehingga perusahaan memerlukan pendapat dan kerjasama orang lain dalam mencapai keberhasilan perusahaan.
Oleh karena unsur manusia merupakan unsur yang penting, maka unsur ini layak mendapat perhatian dan perlakuan tersendiri. Dalam perusahaan unsur manusia disebut juga dengan karyawan. Titik berat dari faktor karyawan adalah sampai seberapa jauh karyawan ini dapat menghasilkan hasil kerja yang maksimal, dengan tidak melupakan hasil kerja yang dapat memberikan kepuasan kepada pihak perusahaan maupun kepada pihak tenaga kerja atau karyawan yang bersangkutan.
Pentingnya karyawan sebagai salah satu faktor produksi karena karyawan mempunyai keinginan yang tidak dimiliki oleh faktor produksi lain, seperti keinginan terjaminnya kepuasan kerja, penghargaan diri dan keinginan untuk mengembangkan diri guna mencapai keberhasilan diri dalam melaksanakan tugas. Jika karyawan merasakan keinginannya mendapat dukungan dari perusahaan untuk kesuksesan karirnya, maka karyawan juga akan merasakan kepuasan kerja yang lebih tinggi

Download
Read more >>

| 0 comments ]

Untuk bisa menerapkan motto "The Right Man on the Right Place at the Right Time" ada beberapa hal yang harus diketahui. Dari sudut perusahaan, maka unsur pertama yang harus diketahui adalah unsur "PLACE-" nya, sebab perusahaan sebagai organisasi adalah wadah tempat manusia (MAN) bekerja.
Tempat bekerja ini seringkali seeara lebih spesifik disebut sebagai JABATAN. Seringkali timbul kesalahpahaman tentang pengertian jabatan ini. Jabatan kadang-kadang diartikan sebagai posisi atau pekerjaan, tanpa penjelasan lebih jauh. Untuk memperoleh keseragaman mengenai pengertian istilah JABATAN ini, Departemen Tenaga Kerja memberikan penjelasan singkat mengenai arti dari beberapa istilah yang berkaitan dengan jabatan, sebagai berikut:


UNSUR
Ialah komponen yang paling kecil dari pekerjaan. Misalnya memutar, menggosok, menarik, mengangkat, menekan dan sebagainya.

TUGAS
Ialah sekumpulan dart beberapa UNSUR pekerjaan. Tugas merupakan kegiatan fisik atau mental yang membentuk langkah-langkah wajar yang diperlukan dalam pelaksanaan kerja.

KEDUDUKAN (POSISI)
Ialah sekumpulan TUGAS yang diberikan kepada seorang pegawai atau pekerja, yakni seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada seorang pegawai atau pekerja. Jumlah kedudukan di dalam suatu perusahaan atau instansi adalah sama dengan jumlah pegawai atau pekerjanya.

PEKERJAAN
Ialah sekumpulan KEDUDUKAN (POSISI) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekeIjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.

JABATAN (JOB)
Ialah sekumpulan PEKERJAAN (JOB) yang berisi tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat.

Download Jurnal

Read more >>

| 0 comments ]

Abstract
The objective of the research is to study the correlation of teacher’s motivation, teacher’s leadership style and teacher’s effectiveness of class management. The
research is conducted at SMU Kristen BPK PENABUR Jakarta.
It is discovered that first, there is a positive significant correlation of teacher’s
motivation and teacher’s class management effectiveness. Second, there is a positive significant correlation of teacher’s leadership style and teacher’s class management effectiveness. Third, simultaneously both independent variabel correlate positively and significantly with dependent variabels. Finally, the research suggests that schools principals have to pay attention to teacher’s motivation and teacher’s leadership style in order to make a better performance of the teachers in schools.

Penelitian ini bermaksud untuk melihat apakah ada hubungan antara motivasi guru dan gaya kepemimpinan guru terhadap efektivitas pengelolaan kelas secara sendiri-sendiri atau secara bersama. Hasil peneltian korelasional yang dilakukan di SMU Kristen BPK PENABUR Jakarta ini menyimpulkan terdapat hubungan positif dan berarti antara kedua variabel bebas dengan variabel terikat secara sendiri-sendiri atau bersama-sama. Akan tetapi dalam kenyataannya perhatian terhadap motivasi guru dan gaya kepemimpinan guru itu masih perlu ditingkatkan.

Kata kunci: Pengelolaan kelas, motivasi, gaya kepemimpinan

Download Jurnal

Read more >>

| 0 comments ]

ABSTRACT
The purpose of this researched is to find out how big is the effect of organization culture to ward motivation, job satisfaction and employee’s job performance, especially on the employee’s in the production area. The analytical unit is the employee’s in production area sub sector in wood industry in East Java. The more positive someone’s behavior will definitely effect her/his performance, this is proven when the researcher tested the hypothesis that motivation effects the job satisfaction and job satisfaction effects the performance. The result of the direct effect on employee’s motivation toward job satisfaction is 1.462,and toward performance is 0.387, the direct effet job satisfaction toward job performance is 0.003, the direct effect organization culture toward job performance is 0.506, the direct effect organization culture toward motivation is 0.680, the direct effect organization culture toward job satisfaction is 1.183. Beside, this research result is useful for the next researchers, as research material in organitional behavior science or the same kind of science.
Keywords: Organization culture, Motivation, Job satisfaction, Job performance,Human behavior.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk memenemukan bagaimana besarnya pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja karyawan khususnya karyawan dibagian produksi. Unit analisisnya adalah karyawan produksi pada subsektor industri pengolahan kayu di Jawa Timur.

Secara positif perilaku seseorang akan berpengaruh terhadap kinerjanya, disamping itu peneliti menguji hipotesis bahwa motivasi berpengaruh kepada kepuasan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja. Hasilnya bahwa secara langsung motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 1.462 dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.387, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0,003 dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.506, budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi
sebesar 0.680 dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 1.183. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian pada bidang ilmu pengetahuan perilaku organisasi atau ilmu pengetahuan yang sejenisnya. Kata kunci: budaya organisasi, motivasi, kepuasan kerja, kinerja dan perilaku manusia.

download Jurnal
Read more >>

| 0 comments ]

A. Latar Belakang Masalah
Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan.
Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan organisasi.
Guru merupakan tulang punggung dalam kegiatan pendidikan terutama yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa adanya peran guru maka proses belajar mengajar akan terganggu bahkan gagal. Oleh karena itu dalam manajemen pendididikan perananan guru dalam upaya keberhasilan pendidikan selalu ditingkatkan, kinerja atau prestasi kerja guru harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global.
silahkan download perbab

Kinerja atau prestasi kerja (performance) dapat diartikan sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi dalam hal ini sekolah.
Simamora menyatakan bahwa kinerja merupakan suatu persyaratanpersyaratan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya.1 Output yang dihasilkan menurut Simamora dapat berupa fisik maupun nonfisik yang menyebutnya berupa karya, yaitu suatu hasil/pekerjaan baik berupa fisik/material maupun nonfisik maupun nonmaterial.

Download selengkapnya
Bab I, BAB II, BAB III, BAB IV
Read more >>